Cucak Ijo Banyuwangi Penunggu Alas Purwo yang Keberadaannya Misterius

Estimated read time 2 min read

SURABAYA – Kuchak Hijau atau Ijo Kuchak merupakan burung langka yang berasal dari Jawa Timur, khususnya dari Banyuwangi. Tak heran jika burung ini sulit ditemukan di Hutan Lindung Alas Purvo.

Alhasil banyak Kicau Mania Banyuwangi yang memburu Cucak Ijo untuk dipelihara, untuk dilombakan bahkan diternakkan.

Ijo Kuchak Banyuwangi sekilas mirip dengan Ijo Kuchak yang berasal dari Kalimantan dan Sumatera.

Menurut dia, ganja Ijo Kuchak dan varietas lainnya memiliki perbedaan harga yang besar. Namun, masyarakat masih mencarinya.

Saat ini harga burung hijau yang ada di pasar burung berkisar antara Rp 2.500.000 hingga Rp 3.000.000, berbeda dengan di Sumatera dan Kalimantan, kisaran harga burung liar kecil berkisar antara Rp 500.000 hingga 700.000.

Aijo Kuchak asal Jawa Timur kini hanya dapat ditemukan di kawasan lindung seperti Taman Nasional Meru Betiri (Jember), Taman Nasional Bromo, Tengger (Lumajang) dan Taman Nasional Baluran (Banyuwangi).

Demi menjaga keberadaan burung eksotik ini, kini dilarang untuk diburu, jika tertangkap oleh pelestari lingkungan ada risiko lima tahun penjara.

Menurut Bird, nama ilmiah Cucak Ijo adalah Chloropsis sonnerati dan termasuk dalam famili Chloropseidae.

Burung kicau ini merupakan kerabat dekat pohon cemara (Aegithina spp). Dalam bahasa Inggris, burung hijau adalah cucak, Daun Hijau Besar.

Cucak Ijo tersebar di Semenanjung Malaya, Sumatera dan pulau-pulau sekitarnya. Anjing hijau berasal dari spesies C. sonnerati dan memiliki tubuh sedang serta panjang 18 hingga 22 cm.

Pada umumnya burung ini memiliki bulu yang berwarna-warni, terbawa oleh daun berwarna hijau dan muncul di bagian leher dan pipi. Tenggorokan dan pipi laki-laki berwarna hitam mengkilat, sedangkan tenggorokan dan mata janda berwarna kuning.

Ciri pembeda lainnya pada anak anjing hijau adalah adanya bintik biru cerah di sisi dagu, serta bintik biru di bahu. Burung yang dikenal juga dengan nama daun sogdy ini juga memiliki iris mata berwarna hijau, paruh berwarna hitam, dan kaki berwarna kemerahan.

Habitat utama burung ini adalah pepohonan tinggi di kawasan hutan primer dan sekunder. Burung cucak hijau suka hinggap di dedaunan pohon yang kering.

Kadal daun raksasa menundukkan kepalanya dan bersenandung. Bunyinya terdengar berupa semburan pendek peluit bernada tinggi diselingi bunyi berderak.

Mereka juga lebih agresif dibandingkan burung kecil lainnya saat dewasa. Di hutan hijau, burung ini memakan buah-buahan, sering terlihat bersama orang lain, sendirian atau berkelompok.

Di hutan atau kehidupan liar, anjing hijau memakan berbagai serangga dan buah-buahan. Namun jika burung ini dipelihara sebagai hewan peliharaan melalui pembiakan mania, anjing hijau biasanya diberi makanan pisang atau pepaya dengan makanan lain berupa jangkrik sebagai makanan pelengkapnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours