Cuma Modal KTP, Benarkah Subsidi Motor Listrik Banyak Diminati?

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Pemerintah terus menggalakkan kampanye sepeda motor listrik dengan memberikan subsidi pembelian sebesar Rp7 juta per unit. Syarat menerima subsidi juga dilakukan dengan menunjukkan KTP.

Perubahan ini diklaim akan meningkatkan minat masyarakat untuk membeli sepeda motor listrik dan juga mencapai tujuan yang telah ditetapkan, benarkah?

Tahun ini, pemerintah memangkas kuota subsidi sepeda motor listrik melalui Kementerian Perindustrian (Kampanye). Dari yang semula 600.000 unit, turun menjadi 50.000 unit pada tahun lalu karena minimnya minat membeli sepeda motor listrik.

Sekadar informasi, saat aturan sepeda motor listrik bersubsidi pertama kali dikeluarkan, hanya kelompok masyarakat tertentu yang bisa membelinya. Kelompok masyarakat tersebut menerima Kredit Usaha Masyarakat (KUR), penerima Bantuan Produktivitas Usaha Mikro (BPUM), penerima bantuan subsidi upah, dan penerima subsidi listrik antara 450 hingga 900 VA.

Hingga 27 Mei 2024, Kementerian Perindustrian mengklaim sepeda motor listrik sudah terdistribusi sebanyak 30.083 unit atau 60,1 persen dari target penjualan 2024 sebesar 50.000 unit. Disebutkan pada tahun 2023 total penyaluran bantuan sudah melebihi.

Kemajuan penyaluran bantuan pembelian sepeda motor listrik sejauh ini melebihi total penyaluran bantuan pada tahun 2023, kata Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif dalam keterangan resmi.

Bahkan, dilansir laman SISAPIRa, pada Sabtu (1/6/2024), sepeda motor listrik yang disalurkan sebanyak 26.641 unit dengan subsidi Rp 7 juta. Jumlah tersebut merupakan penjumlahan lima bulan pertama tahun 2023 dan 2024.

Saat ini, sebanyak 12.124 orang sedang dalam proses pendaftaran untuk menerima subsidi sepeda motor listrik. Selain itu, sudah terkonfirmasi sebanyak 4.402 unit dengan total distribusi tahun ini sebanyak 15.109 unit.

Kurangnya peminat terhadap sepeda motor listrik dipicu oleh waktu pengisian yang lama dan jarak tempuh yang sangat terbatas. Namun, Fabre yakin jika masyarakat semakin banyak menggunakan sepeda motor listrik, masalah ini perlahan akan teratasi.

“Jika penjualan sepeda motor listrik tinggi dan banyak digunakan oleh masyarakat, maka diperlukan investasi untuk menyediakan stasiun pengisian, bengkel, aksesoris, dan kebutuhan sepeda motor listrik lainnya.” Ekosistem sepeda motor listrik ini dapat menarik investasi untuk membangun hulu dan hilir industri pendukung hilir untuk mendukung,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours