Daftar BUMN dengan Laba Terbesar Sepanjang 2023, dari BRI hingga Pertamina Siapa Juaranya?

Estimated read time 5 min read

JAKARTA – Beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) belakangan melaporkan laba bersih tahun anggaran 2023. Beberapa di antaranya mampu mencatatkan laba jumbo atau puluhan triliun rupiah.

Akuntansi positif ini didorong oleh beberapa faktor. Seperti restrukturisasi keuangan yang berjalan dengan baik, efisiensi perusahaan induk dan sub-holding, serta kinerja operasional masing-masing perusahaan yang efektif.

Berdasarkan data yang dihimpun, setidaknya perusahaan BUMN di sektor pertambangan, minyak dan gas (migas), perbankan, telekomunikasi, dan ketenagalistrikan mampu mencetak laba bersih dengan nilai yang luar biasa.

Berikut daftar BUMN terbesar di dunia pada tahun 2023 mulai dari perbankan, telekomunikasi hingga industri migas;

1.Pertamina

Sebagai BUMN sektor migas, PT Pertamina (Persero) mampu membukukan laba bersih tahun buku 2023 sebesar USD 4,77 miliar atau setara Rp 72,7 triliun. Laba ini naik 17 persen dibandingkan tahun 2022. Kinerja keuangan positif Pertamina juga terlihat dari EBITDA atau laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi sebesar $14,36 miliar. Dibandingkan tahun lalu, angka ini meningkat sebesar 6 persen.

Sementara itu, pendapatan konsolidasi sebesar $75,79 miliar. Direktur Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, sejak restrukturisasi organisasi, tren konsolidasi keuangan perseroan positif dan meningkat dari tahun ke tahun. Di sisi lain, kinerja operasional di seluruh lini baik holding maupun subholding juga solid.

“Pertamina berhasil mengelola operasionalnya untuk mempertahankan pertumbuhan laba. “Kinerja keuangan tahun 2023 membaik dibandingkan tahun 2022 karena pengelolaan yang efektif, optimalisasi biaya, kewajiban dan pembayaran kompensasi,” kata Nicke, Selasa (18/06/2024).

2.Bank BRI

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mencatatkan laba bersih sebesar Rp 60,4 triliun pada akhir tahun 2023. Laba tersebut sejalan dengan kualitas aset yang mencapai Rp 1,965 triliun pada akhir tahun 2023 atau meningkat sebesar 5,3 persen.

Buku besar ini merupakan rekor BRI tertinggi sepanjang sejarah. Dimana laba tertinggi yang dibukukan pada tahun sebelumnya adalah sebesar Rp 51,4 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan publikasi (31/01/2024), laba bank BRI sendiri mencapai Rp 53,15 triliun, lebih tinggi 11,12 persen dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 47,83 triliun. Laba BRI juga ditopang oleh peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar Rp135,18 triliun. Pada tahun sebelumnya, pendapatan bunga bersih BRI hanya sebesar Rp124,59 triliun.

3.Bank Mandiri

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menjadi BUMN ketiga dengan laba bersih tertinggi. Dimana perseroan mampu meraup laba bersih sebesar Rp 55,1 triliun pada tahun 2023.

Realisasi tersebut meningkat secara year-on-year sebesar 33,7 persen, terbesar sejak berdirinya bank pelat merah ini 25 tahun lalu. Perusahaan fokus pada strategi bisnis untuk mendukung pertumbuhan berbasis ekosistem dan didukung oleh strategi digitalisasi yang telah berhasil hingga tahun 2023 dengan mencapai pertumbuhan kinerja yang baik.

Hal ini terlihat dari total aset konsolidasi Bank Mandiri yang berhasil mencapai Rp 2.174,2 triliun pada akhir tahun 2023, meningkat 9,12 persen dari tahun sebelumnya yaitu Rp 1.992,5 triliun.

Peningkatan tersebut tidak terlepas dari realisasi penyaluran kredit pada tahun 2023 yang mencapai Rp 1.398,1 triliun meningkat 16,3 persen melebihi pertumbuhan kredit industri sebesar 10,38 persen.

4. ID PIKIRAN

Laba bersih PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID tahun buku 2023 sebesar Rp 27,5 triliun. Nilai tersebut menjadikan Holding BUMN Pertambangan menempati posisi keempat sebagai BUMN dengan keuntungan besar.

Laba bersih MIND meningkat 22,4 persen dibandingkan hasil tahun sebelumnya. Pencapaian positif tersebut karena perseroan mampu mempertahankan kinerja optimal. Perusahaan telah berhasil menerapkan beberapa rencana strategis untuk meningkatkan kinerja keuangan dan operasional.

Secara operasional, MIND ID memproduksi batubara sebanyak 41,90 juta ton, timah batangan sebanyak 15.300 ton, aluminium sebanyak 214.900 ton, nikel sebanyak 13,44 juta ton, feronikel sebanyak 21.500 ton, bauksit sebanyak 2,01 juta ton, dan emas sebanyak 1,2 ton. Kondisi geopolitik yang tidak menentu yang mempengaruhi harga komoditas dan nilai tukar rupee dapat dimitigasi oleh anggota MIND ID dan Holding.

5. Telekomunikasi

Penerbit telekomunikasi negara, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), melaporkan peningkatan laba sebesar 18,34 persen selama tahun 2023 menjadi Rp 24,56 triliun.

Capaian tersebut meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, dimana laba Telkom pada tahun 2022 mencapai Rp 20,75 triliun. Lonjakan laba tersebut terjadi meski pendapatan Telkom sedikit meningkat, yaitu pendapatan Telkom meningkat 1,29% menjadi Rp 149,22 triliun pada tahun lalu.

Namun tercatat perseroan bisa melakukan sejumlah efisiensi biaya sehingga laba perseroan tumbuh lebih cepat dibandingkan pendapatan. Beban penyusutan dan amortisasi mengalami penurunan sebesar Rp 592 miliar atau 1,78 persen. Sementara biaya pemasaran perseroan mengalami penurunan sebesar 10,10 persen atau Rp397 miliar dari tahun sebelumnya.

6. PLN

Di posisi keenam ada Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN dengan laba bersih Rp 22,07 triliun. Pencapaian tersebut juga diraih dengan hat-trick rekor laba bersih selama tiga tahun berturut-turut mulai tahun 2021.

Laba bersih PLN ditopang oleh pendapatan operasional yang mencapai Rp 487,38 triliun atau Rp 46,25 triliun dari tahun 2022. PLN juga berhasil mengurangi utang jangka panjang dan jangka pendek sebesar Rp 12,77 triliun.

7.BNI

PT PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) mampu meraup laba bersih sebesar Rp 20,9 triliun pada tahun 2023 atau meningkat 14,23 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 18,48 triliun.

Dari laporan keuangan perseroan, pertumbuhan laba BBNI ditopang pendapatan bunga bersih sebesar Rp 41,28 triliun. Namun jumlah tersebut mengalami penurunan sebesar 0,11 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp41,32 triliun. Laba bersih juga meningkat dari fee based income yang mencapai Rp 10,12 triliun atau meningkat 3,92 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 9,74 triliun.

8.BSI

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI melaporkan laba bersih sebesar Rp 5,7 triliun pada tahun 2023. Capaian tersebut meningkat 33,8 persen dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp 4,26 triliun. Kontributor utama kinerja BSI adalah pembiayaan, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dan dana murah yang tumbuh dua digit.

Setahun lalu, BSI mencatat volume pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp 240,32 triliun atau meningkat 15,70 persen, sedangkan kualitas pembiayaan bruto (NPF) meningkat 2,08 persen. Komposisi pembiayaan yang disalurkan didominasi oleh konsumen (54,32 persen), pedagang besar (28,09 persen), dan eceran (17,58 persen).

9. BTN

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mencatatkan kinerja bagus pada tahun lalu. Bank ini berhasil meraup laba bersih sebesar Rp 3,5 triliun pada tahun 2023. Pencapaian tersebut tumbuh 14,94 persen setiap tahunnya dari Rp 3,04 triliun pada tahun 2022. Berdasarkan laporan keuangan perseroan, laba bank berkode saham BBTN ini sebenarnya adalah didukung oleh peningkatan pendapatan nirlaba.

Dimana, pos ini mengalami peningkatan tahunan sekitar 124,37 persen menjadi Rp 3,82 triliun. Bank yang fokus pada pembiayaan real estate ini berhasil mengubah kerugian dari penjualan aset keuangan menjadi keuntungan. Sedangkan pada tahun 2022, pos tersebut merugi Rp 500,32 miliar, kini menjadi untung Rp 548,61 miliar.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours