Daftar Panglima TNI yang Menjabat di Masa 2 Presiden Berbeda, Nomor 1 Ajudan Presiden Soeharto

Estimated read time 4 min read

JAKARTA – Ada panglima TNI yang menjabat di bawah dua presiden berbeda. Mereka bertanggung jawab atas stabilitas nasional pada masa transisi kepemimpinan nasional negara tersebut.

Panglima TNI sendiri merupakan jabatan tertinggi di Tentara Nasional Indonesia (TNI). Jabatan ini dijabat oleh Perwira Tinggi (Pati) bintang empat yang merupakan Jenderal TNI Angkatan Darat, Laksamana TNI Angkatan Laut, dan Marsekal TNI Angkatan Udara yang diangkat dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik. Indonesia (RI).

Sebagai pemimpin tertinggi, Panglima TNI mempunyai kewenangan komando operasional militer untuk mengerahkan pasukan atau peralatan pemerintah. Panglima TNI saat ini adalah Jenderal Agus Subianto.

Berikut Panglima TNI yang menjabat di bawah 2 presiden berbeda:

1. Jenderal TNI Wiranto Jenderal TNI Wiranto adalah seorang panglima TNI yang bertugas di bawah dua presiden berbeda yaitu Soeharto dan Presiden B.J. Habibi Wiranto merupakan tokoh kunci transisi Orde Baru (Orba) ke reformasi pada 1998-1999.

Sebagai Menteri Pertahanan/Panglima Angkatan Darat saat itu, lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1968 ini berperan penting dalam mengatur proses transisi. Lahir pada 4 April 1947 di Yogyakarta, karier militer jenderal TNI ini terbilang luar biasa.

Pada tahun 1968 hingga 1989, Wiranto diangkat menjadi ajudan Presiden selama lebih dari empat tahun mulai tahun 1989 hingga 1993, setelah menduduki berbagai jabatan di divisi tempur dan pusat pendidikan TNI AD pada tahun 1968 hingga 1993.

Sebagai anggota lama keluarga kerajaan dan keluarga Kendala, Wiranto diangkat menjadi Kepala Staf Kodam Jaya pada tahun 1993, dan tak lama kemudian, ia dipromosikan menjadi Panglima Komando Daerah Militer Jayakarta (Pangdam Yaya) pada tahun 1994.

Setelah dua tahun memimpin wilayah ibu kota, Wiranto kembali diangkat pada tahun 1996 sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad). Bintang emas di pundaknya menjulang ke tiga lagi atau Jenderal-Leuten (Letnan Jenderal) TNI. Sebuah jabatan strategis yang sebelumnya dipegang oleh Presiden Soeharto.

Seiring perjalanan karirnya, Wiranto diangkat menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (CSAD) pada tahun 1997. Baru setahun menjabat, Wiranto diangkat oleh Presiden Soeharto sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia (Panglima ABRI) pada tahun 1998 hingga tahun 1999.

Setelah keluar dari militer, Wiranto terjun ke dunia politik. Ia bergabung dengan Partai Golkar sebelum mendirikan partai politik baru, Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura). Pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Wiranto sempat menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam).

2. Jenderal TNI Andriartono Sutarto Salah satu Panglima TNI yang pernah menjabat di bawah dua presiden berbeda adalah Jenderal TNI Andriartono Sutarto. Ia menjabat Panglima TNI di bawah Presiden Megawati Soekarnoputri dan Presiden Susilo Bambang Yodho (SBY).

Pasca menjadi Panglima TNI, Andrianto Sutarto dinilai berhasil menjaga transisi kepemimpinan nasional dan netralitas TNI pada pemilu 2024, ketika banyak politisi dan partai politik yang berupaya membawa TNI ke kancah politik. TNI di bawah pimpinan Jenderal Andriartono Sutarto menentang keras tindakan tersebut.

Jenderal TNI kelahiran Purworeho, Jawa Tengah, 20 April 1947 ini juga tercatat sebagai prajurit dengan karir cemerlang di ketentaraan. Ia pernah menjadi Komandan Kontingen Garuda IX pada tahun 1997 hingga 1998 dan kemudian menjadi Komandan Pasukan Keamanan Presiden (Danpaspampres).

Karir Andriartono melesat di bawah Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Pada tanggal 9 Oktober 2000, Gus Dur mengangkat Andriartono sebagai KASAD menggantikan Jenderal Tyasno Sudarto.

Puncak karir militer Endriartono Sutarto adalah pengangkatannya menjadi Panglima TNI oleh Megawati Soekarnoputri. Abiture Akademi Militer (Akmil) Tahun 1971 ini merupakan orang pertama yang mengemban amanah di TNI sejak 7 Juni 2002 hingga 13 Februari 2006.

3. Jenderal TNI Moeldoko Panglima TNI lainnya yang pernah menjabat di bawah dua presiden berbeda adalah Jenderal TNI Moeldoko. Jabatan tersebut dijabatnya sejak 30 Agustus 2013 di bawah Presiden Susilo Bambang Yoono (SBY) hingga 8 Juli 2015 di bawah Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Lahir pada 8 Juli 1957 di Kediri, Jawa Timur, saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Presiden (CSP). Mendapat penghargaan Adi Makayasa Lulusan Terbaik Akademi Militer (Akmil) pada tahun 1981, jabatan strategis tersebut pernah disandangnya sebanyak dua kali pada masa pemerintahan Presiden Jokowi.

Moeldoko juga seorang jenderal TNI dan memiliki karir cemerlang di militer. Berbagai posisi strategis pernah disandangnya. Diantaranya adalah Pangdam XII/Tanjungpura pada tahun 2010 dan Pangdam III/Siliwangi pada tahun yang sama.

Karirnya terus melejit seiring diangkatnya Moeldoko menjadi Wakil Gubernur Lemkhannas pada tahun 2011 dan kemudian Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad). Tahun 2013 merupakan tahun penting bagi Moeldoko karena kariernya terus menanjak.

Dalam waktu singkat itu, Moeldoko menduduki tiga jabatan strategis, mulai dari Wakil Kepala Staf Angkatan Darat, kemudian diangkat menjadi Kepala Staf Angkatan Darat, dan terakhir diangkat menjadi Panglima TNI oleh Laksamana TNI Agus Suhartono pada 30 Agustus 2013.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours