Dasar Bumi Purba Ditemukan di dalam Laut Terdalam

Estimated read time 2 min read

LONDON- Para ilmuwan di Universitas Maryland telah menemukan bukti adanya lautan purba yang diyakini telah tenggelam ke dalam bumi pada zaman dinosaurus dan kini mempengaruhi struktur internal bumi.

Terletak di East Pacific Rise, wilayah dasar laut yang kurang dikenal ini memberikan wawasan tentang cara kerja planet ini dan bagaimana permukaan bumi telah berubah selama jutaan tahun.

Temuan tim dipublikasikan di jurnal Science Advances.

Tim yang dipimpin oleh ahli geologi Jingchuan Wang menggunakan teknik pencitraan seismik terbaru untuk melihat jauh ke dalam mantel bumi, lapisan antara inti bumi dan kerak bumi.

Para ilmuwan memeriksa zona transisi mantel, sebuah area antara 410 dan 660 kilometer di bawah tanah, dan menemukan lapisan yang sangat tebal.

Mantel bumi bagian atas dan bawah dipisahkan oleh wilayah ini, yang mengembang atau menyusut berdasarkan suhu.

Menurut tim, palung laut ini mungkin juga menjelaskan struktur Zona Kecepatan Rendah Pasifik (LLSVP) yang tidak diketahui.

Wang berkata, “Area tebal ini seperti fosil dasar laut purba yang tenggelam ke dalam bumi sekitar 250 juta tahun lalu.

Subduksi terjadi ketika salah satu lempeng tektonik meluncur ke bawah lempeng tektonik lainnya dan material permukaan terdorong kembali ke dalam mantel bumi.

Ahli geologi menemukan tanda-tanda pengendapan setelah menganalisis sampel batuan dan sedimen yang ditemukan di permukaan bumi.

Namun, Wang menggunakan gelombang seismik untuk melihat dasar laut.

Para ilmuwan mampu membuat peta rinci struktur mantel dengan mengamati gelombang seismik yang melewati berbagai lapisan bumi.

“Anda bisa menganggap pencitraan seismik mirip dengan CT scan. Pada dasarnya, pencitraan seismik memungkinkan kita melihat ke dalam dunia kita dari perspektif yang berbeda,” kata Wang.

Oleh karena itu, dunia di laut menelannya utuh-utuh, tanpa meninggalkan jejak apa pun di permukaan. Namun melihat pohon purba dari perspektif ini memberi pencerahan baru tentang hubungan antara sistem dalam dunia dan sistem dalam dunia. sebelumnya tidak diketahui, ”katanya.

Saat mengamati dasar laut, para ilmuwan menemukan bahwa material bergerak mengelilingi bumi lebih lambat dari yang diperkirakan sebelumnya.

Menurut Wang, ketebalan zona tersebut menunjukkan adanya material pendingin di zona transisi mantel, dan beberapa lempeng samudera mungkin terperangkap saat tenggelam melalui mantel.

“Kami menemukan bahwa material di area ini tenggelam sekitar setengah dari yang diperkirakan, menunjukkan bahwa zona transisi dapat bertindak sebagai penghalang dan memperlambat pergerakan bumi,” kata Wang.

“Penelitian kami menimbulkan pertanyaan baru tentang bagaimana dunia batin mempengaruhi apa yang kita lihat di permukaan dalam jarak yang sangat jauh dan dari waktu ke waktu,” katanya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours