Dede, Saksi Kasus Vina-Eky Ngaku Diminta Buat Keterangan Palsu oleh Aep dan Iptu Rudiana

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Kasus pembunuhan Vina-Eky di Cirebon tahun 2016 masih jauh untuk terungkap ke publik. Kali ini, Dede, saksi kasus Vina-Eky, mengaku diminta memberikan keterangan palsu untuk menghibur 7 terpidana kasus Vina Cirebon.

Hal itu diungkapkan Dede saat mendatangi kantor Peradi didampingi politikus Dedi Mulyadi di Jakarta Timur, Senin (22/7/2024).

Aep mengaku memberikan data palsu pada tahun 2016. Dede dulunya bekerja sebagai pencuci mobil.

Saat dia pulang kerja pada malam hari, Aep meneleponnya dan mengajaknya datang ke suatu tempat. Saat tiba, terungkap Dede diundang ke Polres Cirebon untuk menyaksikan kematian Eky, putra Iptu Rudiana.

“Saya kenal Aep saat saya sedang bekerja. Ceritanya, malam hari Aep menelepon saya dan meminta saya ke kantor polisi pada tanggal 2 September sekitar jam 19.00. Karena saya tidak tahu daerahnya, saya ambil kantor polisi, Saya tanya ke Aep, apa yang ingin dia lakukan di sini dan saya berikan kesaksiannya pak, kata Dede.

Sesampainya di Polres Cirebon, Dede diminta mengikuti perkataan Aep dan menemui Iptu Rudiana. “(Aep) bilang itu sekelompok orang. Pak Rudiana bercerita tentang sepeda motor yang bernama sama. Saya tidak tahu nama pelakunya, saya bahkan tidak tahu wajahnya, lalu Pak Rudiana berkata, oke. , nanti saya kasih tahu namanya, tapi sekarang saya tidak ingat karena saya tidak kenal dia,” kata Dede.

Dari situ, Dede diminta memberikan keterangan melihat sekelompok pengendara sepeda motor melemparkan bambu dan batu serta mengejarnya.

“Mereka bilang saya sedang nongkrong di warung. Kalau benar saya akan beli rokok, tapi kalau dilempar batu atau bambu atau dikejar sekelompok pengendara motor, sebenarnya tidak ada,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours