Defisit Neraca Pembayaran pada Kuartal II 2024 Membaik, Ini Penjelasan BI

Estimated read time 3 min read

dlbrw.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menyebutkan kinerja neraca pembayaran (NPI) Indonesia membaik pada triwulan II 2024 dengan defisit US$0,6 miliar, turun dibandingkan defisit triwulan I 2024 sebesar US$6 miliar.

“Neraca pembayaran Indonesia pada triwulan II tahun 2024 membaik dan mendukung ketahanan eksternal,” kata Erwin Haryono, Kepala Departemen Komunikasi BI, di Jakarta, Kamis (22/08/2024).

Perbaikan tersebut ditopang oleh peningkatan hasil transaksi modal dan finansial yang menyebabkan transaksi berjalan mengalami surplus dan defisit yang berkepanjangan.

Akibat perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa tetap berada pada level yang tinggi yaitu sebesar USD 140,2 miliar pada akhir bulan Juni, yang setara dengan 6,2 bulan pembiayaan impor dan pembayaran utang pemerintah serta melebihi standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan. impor.

Tingkat neraca pembayaran pada tahun 2024 diperkirakan akan tetap terjaga dengan defisit transaksi berjalan yang rendah antara 0,1 hingga 0,9 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

Erwin mengatakan, defisit transaksi berjalan kecil. Pada kuartal kedua tahun 2024, defisit transaksi berjalan sebesar US$3,0 miliar atau 0,9 persen dari produk domestik bruto (PDB), sedangkan defisit pada kuartal pertama tahun 2024 sebesar US$2,4 miliar atau 0,7 persen dari PDB.

Surplus perdagangan meningkat yang disebabkan oleh berkurangnya defisit perdagangan migas dan surplus neraca perdagangan luar negeri migas yang relatif stabil.

Ekspor nonmigas tumbuh positif didukung oleh membaiknya harga komoditas dan permintaan dari mitra dagang utama, sedangkan impor nonmigas relatif stabil karena aktivitas perekonomian dalam negeri yang tetap berjalan.

Defisit neraca jasa melebar dipengaruhi oleh defisit jasa perjalanan seiring dengan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2024. Defisit neraca pendapatan primer juga lebih tinggi, dipengaruhi oleh dividen triwulanan dan pembayaran bunga/kupon.

Ke depan, Bank Indonesia akan terus mencermati dinamika perekonomian global yang dapat mempengaruhi prospek neraca pembayaran, dan terus memperkuat bauran kebijakan yang didukung oleh sinergi kebijakan yang erat dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memperkuat ketahanan sektor eksternal.

Sebelumnya, Presiden Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan neraca pembayaran (NPI) Indonesia tetap sehat dan terus menopang ketahanan eksternal.

Neraca pembayaran Indonesia yang positif diperkirakan akan terus berlanjut pada triwulan III tahun 2024, kata Perry dalam konferensi pers pengumuman hasil rapat Dewan BI Agustus 2024 di Jakarta, Rabu (21/08/2024).

Pada triwulan II tahun 2024, defisit transaksi berjalan diperkirakan akan kecil didukung oleh peningkatan surplus perdagangan. Pada saat yang sama, transaksi modal dan finansial mengalami surplus di tengah tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.

Pada Juli 2024, neraca perdagangan kembali surplus sebesar USD 0,5 miliar. Arus investasi portofolio asing juga menguat ke berbagai instrumen pasar keuangan dalam negeri seperti Surat Berharga Negara (SBN), Surat Berharga Bank Indonesia Rupiah (SRBI) dan saham, yang mencatatkan net inflow sebesar US$7,2 miliar per 19 Agustus 2024 (quarter-date/qtd). .

Posisi cadangan devisa meningkat menjadi US$145,4 miliar pada akhir Juli 2024, setara dengan 6,5 bulan pembiayaan impor atau 6,3 bulan pembiayaan impor dan pembayaran utang publik, serta melampaui standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan. impor bulanan.

Ke depan, neraca pembayaran pada tahun 2024 diproyeksikan berada pada kisaran 0,1-0,9 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) dengan defisit transaksi berjalan yang rendah.

Neraca transaksi modal dan finansial diperkirakan masih surplus, ditopang oleh pertumbuhan investasi portofolio dan investasi asing langsung (FDI), seiring dengan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian negara dan imbal hasil investasi yang menarik.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours