Demi Moore terkena herpes zoster saat syuting ‘The Substance’

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antara) – Demi Moore berbicara tentang intensitas tinggi yang dilakukan dalam pembuatan film horor tubuh terbaru sutradara Coralie Farjeet “The Substance.”

Aktris yang memerankan Elisabeth dalam film baru tersebut didiagnosis menderita herpes zoster selama seminggu libur syuting.

“Untuk memberi Anda gambaran betapa intensnya itu, pada minggu pertama Margaret bekerja, saya benar-benar mengambil cuti dan saya terkena herpes zoster. Dan berat badan saya turun sekitar 20 pon,” kata Hollywood mengutip ucapannya kepada LA Reporter Times Selasa (3/9) waktu setempat.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, herpes zoster adalah penyakit menyakitkan yang dapat ditularkan ketika virus varicella-zoster (VZV), penyebab cacar air, aktif kembali di dalam tubuh setelah kasus cacar air sebelumnya ruam.

Sementara itu, lawan mainnya Margaret Qualley, yang berperan sebagai Sue, juga menghadapi tantangannya sendiri selama produksi mengingat bobot filmnya.

“Oh iya, jerawatku sudah lama sekali,” ujarnya.

Namun kedua bintang tersebut tahu bahwa peran Fergito dalam Substance akan membawa mereka ke tingkat yang lebih tinggi, dan masing-masing menerimanya sepenuhnya.

“Anda harus pergi dengan perasaan seperti Anda telah meninggalkan segalanya. Inilah yang seharusnya Anda lakukan dan inilah yang ingin Anda wujudkan,” kata Moore.

Film ini merupakan sekuel dari film debut sutradara Revenge pada tahun 2017, yang menceritakan kisah seorang selebriti yang hilang yang memutuskan untuk menggunakan obat-obatan terlarang, obat peningkat sel yang untuk sementara mengubahnya menjadi orang yang lebih muda dan lebih baik.

“Hal yang paling brutal adalah apa yang dia lakukan terhadap dirinya sendiri,” kata Moore tentang “Substance,” yang tayang di bioskop pada 20 September.

“[Naskahnya] mengambil kekerasan yang terinternalisasi terhadap diri kita sendiri dan mengeksternalisasikannya sedemikian rupa sehingga memungkinkan penonton memiliki tingkat objektivitas, untuk benar-benar memahami apa yang kita lakukan melalui kritik dan perbandingan yang keras dan terus-menerus. ” katanya.

“Baru-baru ini saya membaca lucunya artikel tentang film ini: “Menjadi seorang wanita adalah tentang horor pada tubuh.” “Film ini menakutkan dalam banyak hal, namun yang pertama dan terpenting, film ini bermain dengan kekerasan yang dilakukan oleh orang-orang. tubuh mereka,” tambah Ferguito.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours