Demo Day KreatIPO dorong perusahaan binaan tampil di pasar modal

Estimated read time 3 min read

JAKARTA (ANTARA) – Demonstration Day KreatIPO hasil kolaborasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) diharapkan bisa menjadi wadah untuk mendorong target-target potensial. . Untuk tampil di pasar modal perusahaan.

“Kedelapan perusahaan yang dikembangkan bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Inkubator BEI ini dinilai layak untuk hadir di hadapan tim penilai yang terdiri dari 13 kontraktor, 10 penasihat hukum, dan 2 kantor akuntan publik.” Megawati Panjaitan, Ketua Kelompok Kerja Pendanaan Masyarakat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, mengatakan dalam keterangannya, Rabu.

Kedelapan perusahaan tersebut adalah PT Pemindo Mitra Sinergi, PT Bintang Raya Juarsa Indonesia, PT Bumi Kadaka, PT Solusi Kampus Indonesia, PT Kartini Bangun Bangsa, PT Agrinesia Raya, PT Vilo Kreasi Rasa, dan PT Respiro Indonesia.

Diselenggarakan di The Westin Jakarta, acara ini menjadi ajang unjuk kemampuan perusahaan binaan kepada para pemangku kepentingan pasar modal termasuk perusahaan asuransi, kantor akuntan publik, serta institusi dan profesi pendukung pasar modal lainnya, seperti hukum. Konselor.

Baca juga: Kemenparekraf Bekali Ilmu Pasar Modal kepada Pelaku Kreatif dan Kreatif. Saptono Adi Junarso mengatakan perkembangan teknologi digital akan membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya berinvestasi, jumlah investor mencapai 26 Juli 2024, pasar modal Indonesia terus berkembang, dan jumlah investor pasar modal tercapai. 13,2 juta, meningkat 5,3 kali lipat dari tahun 2019.

Secara khusus, jumlah investor ekuitas telah meningkat 5,2 kali lipat sejak tahun 2019. BEI siap memberikan dukungan kepada lembaga-lembaga inovatif dan kreatif yang ingin memperoleh manfaat pembiayaan pasar modal dari perusahaan publik melalui pendaftaran publik. Selain itu, BEI juga memiliki pertumbuhan jumlah emiten baru tertinggi dibandingkan bursa besar lainnya di ASEAN.

Sapto mengatakan, sejak tahun 2018, BEI selalu berhasil mencatatkan saham-saham baru terbanyak dibandingkan bursa lain di kawasan ASEAN. Tahun lalu, BEI mengakuisisi perusahaan IPO terbanyak di pasar saham Indonesia, dengan 79 emiten berhasil menghimpun dana Rp 54,1 triliun.

Per 23 Agustus 2024, BEI menjadi pusat pertumbuhan 34 emiten baru dengan total nilai modal yang dihimpun mencapai Rp 5,2 triliun. Dengan demikian, total perusahaan tercatat saat ini sebanyak 936 perusahaan dan masih terdapat 27 perusahaan potensial yang masuk dalam pipeline BEI yang berpotensi go public pada tahun 2024.

“Inisiatif kolektif ini sekaligus mengajak lebih banyak UKM Indonesia, khususnya dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, untuk lebih berkembang dan tumbuh melalui pembiayaan pasar modal,” kata Sapto.

Baca Juga: Kemenparekraf dukung UKM pembiayaan IPO pasar modal. Dana yang dapat digunakan oleh pelaku usaha untuk ‘scaling up’ guna berkontribusi terhadap penciptaan lapangan kerja dan perekonomian nasional.

Hal ini diperkuat dengan angka tahun 2023 yang menunjukkan 22 perusahaan sektor pariwisata dan kreatif yang terdaftar di BEI telah mengumpulkan dana sebesar Rp. 4,78 triliun, tren positif berlanjut di tahun 2024, hingga akhir Agustus, 10 perusahaan Paracraft tercatat dan menambah modal sebesar 1,038 triliun. Rp

Kemenangan ini menjadi bukti nyata bahwa investor semakin mempercayai perusahaan di sektor pariwisata dan kreatif sebagai portofolio investasi yang menarik di pasar modal Indonesia, kata Hayun.

Hari demo KreatIPO ini merupakan kesempatan berharga bagi perusahaan-perusahaan sasaran yang sedang bersiap untuk go public dan kesempatan besar untuk membangun jaringan strategis untuk membentuk tim persiapan IPO yang andal yang akan memfasilitasi transisi ke pasar modal yang dipersiapkan secara optimal.

“Dalam waktu dekat, kami berharap dapat melihat lebih banyak lagi perusahaan parekraf yang tercatat di pasar saham Indonesia. “Ini tidak hanya memberikan pendanaan, tetapi juga menunjukkan bahwa pariwisata dan ekonomi kreatif merupakan subsektor yang sangat potensial untuk tumbuh,” tambah Hayun. Kemenparekraf ajak para pelaku media untuk maksimalkan akses pasar modal: Kemenparekraf Ekonomi Operator pariwisata didorong untuk mencari pembiayaan dari pasar modal

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours