Demo Mahasiswa di Balai Kota Tangsel, Petugas Satpol PP Disiram Bensin

Estimated read time 2 min read

TANGERANG SELATAN – Seorang petugas Satpol PP yang mengawal aksi unjuk rasa mahasiswa di depan Balai Kota, Ciputat, Tangsel, disiram bensin pada Senin (10/6/24). Demonstrasi tersebut memprotes maraknya pelanggaran truk di kawasan Tangsel yang mengakibatkan pengendara sepeda motor hingga tewas tertabrak truk, termasuk mahasiswa Universitas Pamulang.

Demonstrasi yang dimulai sekitar pukul 15.30 WIB ini berlangsung anarkis. Mereka terlihat mendesak polisi menyerbu kantor Benyamin Davnie. Upaya ini berhasil digagalkan.

Para peserta menutup jalan umum di depan Balai Kota. Tak lama kemudian, ban bekas tersebut dibakar hingga asap tebal memenuhi pintu depan kantor pemerintah.

Salah satu Kepala Departemen (Kabid) Departemen Perhubungan yang merupakan perwakilan pemerintah akhirnya turun menemui para pengunjuk rasa. Namun langkah tersebut tidak menyurutkan perasaan para siswa, botol tersebut dilempar terarah dan langsung mengenai wajah.

Usai disiram bensin, petugas Satpol PP langsung meninggalkan jalan masuk. Bensin yang tumpah siswa tersebut langsung mengenai wajahnya. Petugas lain mencoba membantu dengan menyiram menggunakan air mineral. Petugas itu tampak merasakan sakit pada matanya.

Kapolsek Ciputat Timur Kompol Kemas MS Arifin memimpin langsung massa aksi. Ia mengatakan akan menempuh jalur hukum jika ada laporan ada pelajar yang menjadi korban.

Nanti kita lihat reaksi dari pihak korban, ujarnya.

Polisi mengerahkan puluhan personel dari Polsek Ciputat Timur dan Polres Tangsel. Jumlah tersebut dimaksudkan untuk membantu puluhan pegawai Satpol PP yang juga bertugas mengamankan aksi demonstrasi.

Para peserta pameran akhirnya bubar beberapa saat sebelum pertunjukan berakhir pada pukul 18.00 WIB. Meski demikian, para mahasiswa mengancam akan melakukan demonstrasi baru dengan tuntutan yang sama.

“Adapun tugas selanjutnya akan kami lanjutkan dan kerjakan. Dan tentunya tidak akan ada lagi disini, karena kami sudah memahami bahwa Pemkot tidak bisa menanggapi permintaan kami dalam hal ini,” kata perwakilan mahasiswa Ahmad Bungasna.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours