Denny JA Pandang Pentingnya Lakukan Universalisasi Ajaran Agama

Estimated read time 5 min read

JAKARTA – Sudah saatnya para pelaku kebudayaan sengaja melakukan universalisasi ajaran agama. “Agar ilmu dan mutiara agama itu dapat pula dirasakan dan diberkahi oleh banyak orang kafir.”

Hal itu disampaikannya pada perayaan Waisak lintas agama yang digelar di Aula Politeknik STIA LAN Jakarta pada Sabtu (15/6/2024). Bikku Badranatha Thera dan Lee Eddy Ramjay Putra juga turut berpartisipasi dalam acara Esoterica.

Pada tahun 2014, BBC melaporkan bahwa buku puisi Jalaluddin Rumi terjual lebih baik di Amerika Serikat dibandingkan buku puisi karya penyair di Amerika Serikat dan dunia Barat.

Kenapa ini Sebab Jalaluddin Rumi bisa melakukan dua hal sekaligus melalui puisinya. Ia berhasil menunjukkan kandungan Islam yang terdalam dalam kasus ini.

Dia kemudian menjadikan pesannya universal. Akibatnya, non-Muslim dan non-Muslim juga bisa menikmati agama ini.

Salah satu poin penting Rumi adalah pentingnya universalisasi ajaran agama. Setiap orang dapat memperoleh manfaat dari ilmu, renungan, dan khazanah spiritual agama tersebut, termasuk mereka yang tidak menerima atau meyakini agama tersebut.

Universalisasi prinsip-prinsip agama tidak hanya terdapat pada Islam, namun juga pada agama lain. Misalnya, pengetahuan Buddha bisa digunakan oleh non-Buddha. Hal ini juga berlaku bagi agama lain seperti Kristen dan Hindu.

Misalnya, universalisasi agama Buddha terjadi di Universitas Michigan dan Google. Di Fakultas Kedokteran Universitas Michigan ada seorang pria bernama John Kabat-Zinn. Jon Kabat-Zinn berhasil mempopulerkan jenis meditasi yang dipelajarinya dari Sang Buddha.

Ia belajar di bawah bimbingan guru Buddha terkenal Thich Nhat Hanh. Teknik meditasi ini kemudian disebut pengurangan stres berbasis kesadaran (MBSR).

Dikembangkan oleh John Kabat-Zinn, teknik meditasi ini kini diajarkan di berbagai universitas, bahkan yang memiliki sertifikasi, dan menarik bagi semua orang, termasuk non-Buddha.

Kedua, Google telah mengembangkan pendekatan terhadap kehidupan yang disebut “pencarian dalam diri sendiri”. Ini adalah program meditasi yang merupakan bagian dari program karyawan Google.

Meditasi ini tidak hanya mengurangi stres karyawan, tetapi juga meningkatkan kreativitas dan keharmonisan sehingga membuat karyawan menjadi lebih sehat. Program ini dikembangkan oleh Chede-Meng Tan, juga dikenal sebagai Meng.

Melalui program John Kabat-Zinn di Universitas Michigan dan Program Meditasi Google Chad-Meng Tan, kita melihat bagaimana prinsip-prinsip meditasi Buddhis bersifat universal, dinikmati oleh semua orang yang bukan penganut Buddha.

Ada empat cara untuk menguniversalkan ajaran agama. Pertama, mendapatkan hakikat dan ilmu agama tanpa ilmu agama. Esensi dan pengetahuan agama harus lepas dari teologi identitas agama. Misalnya, meditasi dapat dilakukan tanpa dikaitkan dengan agama Buddha.

Jalaluddin Rumi pun menggunakan prinsip tersebut dengan mengembangkan ajaran Islam tanpa mengaitkannya dengan identitas akidah Islam. Hal ini memungkinkan lebih banyak orang untuk menikmati pesan-pesan spiritual.

Kedua, melakukan perubahan pada prinsip-prinsip hak asasi manusia. Pernyataan keagamaan harus sesuai dengan prinsip-prinsip hak asasi manusia yang menjadi landasan dunia modern.

Hal ini memastikan bahwa ajaran suatu agama tidak bertentangan dengan ajaran agama lain. Dapat digunakan oleh pemeluk semua agama. Dengan demikian, pesan ilmu agama dapat diterima secara luas tanpa menimbulkan konflik antar umat beragama.

Ketiga, tercerahkan oleh ilmu pengetahuan modern. Pesan-pesan keagamaan juga harus dilengkapi dengan ilmu pengetahuan modern. Misalnya, Jon Kabat-Zinn dan Chede-Meng Tan menggunakan penelitian untuk menguji efek meditasi pada psikologi manusia.

Penelitian di bidang ilmu saraf membantu menjelaskan dan mengkonfirmasi teori-teori spiritual dengan data ilmiah, menjadikannya dapat diterima di dunia modern.

Keempat, beradaptasi dengan perkembangan zaman dan prinsip kewirausahaan. Universalisasi harus sesuai dengan prinsip-prinsip bisnis yang kuat pada zamannya.

Misalnya, program meditasi di Universitas Michigan dan Google tidak hanya meningkatkan kesejahteraan manusia tetapi juga berkontribusi terhadap perekonomian. Meditasi dapat mengurangi biaya kesehatan yang berhubungan dengan stres, memberikan manfaat finansial bagi universitas dan perusahaan.

Inilah sebabnya kami mendirikan Forum Esoterik, karena semangat kami adalah menjadikan agama-agama yang ada saat ini sebagai warisan budaya kita bersama.

Dengan demikian, setiap ajaran agama dan keberkahannya dapat dialami oleh orang yang tidak menganut agama tersebut. Agama adalah warisan budaya kita bersama yang memperkaya pikiran kita.

“Di Esoterica, kami sengaja merayakan hari besar setiap agama yang ada di Indonesia. Kami merayakan semua agama bersama-sama, apa pun agama yang kami anut di Indonesia.”

Tentu saja hari raya ini tidak mencakup ritual teologis yang terkait dengan agama tersebut, namun hanya sebatas arisan dan silaturahmi. “Kami mencari kesamaan pengakuan, artinya warga negara yang menganut agama yang sama juga merupakan bagian dari bangsa dan negara,” ujarnya.

“Apapun agamanya, hendaknya kita saling mengakui sebagai warga negara. Salah satu cara yang paling efektif adalah dengan merayakan hari raya keagamaan yang juga dianut oleh teman-teman kita,” lanjutnya.

Khusus, lanjut Danny, pihaknya merayakan hari raya Islam, Kristen, Baha’i, Ahmadiyah, Brahma Kumaris, dan agama lainnya. Misalnya saja festival Waisak dari agama Budha beberapa waktu lalu.

“Dengan melakukan hal ini, kita akan memperkuat persatuan dan toleransi antar umat beragama di Indonesia, sehingga tercipta kerukunan yang bermanfaat bagi seluruh masyarakat,” jelasnya.

Ia menambahkan, semangat Astorika saat Waisak “semoga semua makhluk berbahagia.” Konsisten dengan universalitas ajaran agama ini adalah prinsip bahwa kegembiraan yang kita alami pada hari Waisak tidak hanya dimiliki oleh umat Buddha.

“Pesan Waisak juga untuk non-Buddha. Di sini kita lebih memahami pentingnya sengaja menguniversalkan ajaran agama agar keberkahan pencerahan satu agama menjangkau seluruh dunia,” tutupnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours