Deplu AS: Tindakan Israel alihkan dana Palestina “kesalahan besar”

Estimated read time 2 min read

Washington (ANTARA) – Departemen Luar Negeri AS menyatakan keputusan Israel memotong pendapatan pajak Palestina sebesar 35 juta dolar AS (Rp 568,94 miliar) adalah “kesalahan besar” dan harus segera ditarik.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, mengumumkan bahwa keputusan kepala administrasi keuangan Israel, Bezalel Smotrich, yang mengirimkan uang kepada warga Israel yang menjadi korban serangan tersebut, telah menimbulkan kerugian besar bagi rakyat Palestina.

Miller berkata: “Penting bagi rakyat Palestina untuk memiliki akses terhadap uang mereka sendiri untuk membiayai operasi pemerintah dan melakukan kegiatan lain sesuai kebutuhan mereka.”

Ia mengatakan, Otoritas Palestina (PA), entitas yang berhak menerima uang tersebut, telah bekerja keras menjaga situasi baik di Tepi Barat, terutama sejak serangan Israel di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023.

Juru bicara tersebut mengatakan: “Langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah Israel mengancam akan merusak stabilitas Tepi Barat dan berdampak negatif pada keamanan Israel.”

Smotrich sebelumnya mengatakan dia telah memutuskan untuk memotong $35 juta dana PA yang menjadi haknya dan mengirimkannya kepada korban serangan Palestina.

Pekan lalu, dinas keamanan internal Israel Shin Bet memperingatkan bahwa kebijakan Israel terhadap Otoritas Palestina di Tepi Barat yang diduduki dapat mengarah pada penggulingan pemerintahan tersebut.

PA hanya mampu membayar setengah dari pekerjanya bulan lalu karena Israel memutuskan untuk berhenti mentransfer pendapatan pajak ke Palestina.

Pajak penghasilan ini, yang dikenal sebagai “gunting” di Palestina dan Israel, dipungut oleh Otoritas Palestina Zionis Israel atas impor dan ekspor Palestina.

Negara penjajah berhak mendapat tiga persen dari seluruh biaya yang dikeluarkan.

Pendapatan tersebut diperkirakan mencapai 220 juta dolar AS (Rp 3,58 triliun) per bulan, dan merupakan sumber pendapatan utama Otoritas Palestina.

Sumber: Anatolia

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours