Di Deli Serdang, bulu tangkis Jawa Tengah memanen hasilnya

Estimated read time 7 min read

JAKARTA (ANTARA) – Tiga tahun lalu, Jawa Tengah (Jateng), provinsi yang terkenal sering melahirkan pebulu tangkis berprestasi, gagal meraih satu pun medali emas di nomor 20. Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua tahun 2021.

Kejuaraan Bulutangkis PON Papua 2021 yang digelar di Stadion Varingin (GOR) Jayapura, Jawa Tengah, Jawa Barat (Jabar), berhasil meraih tiga medali emas, tiga perak, dan satu perunggu.

Jawa Tengah finis keempat pada perebutan medali bulu tangkis PON Papua 2021 dengan meraih satu medali perak dan dua perunggu. Medali perak asal Jawa Tengah diraih ganda campuran Bagas Maulana/Inda Kaya Sari.

Empat tahun lalu di Jawa Barat, wilayah Jawa Tengah menempati posisi ketiga dengan perolehan satu medali emas, dua perak, dan empat perunggu. Medali emas diraih Praveen Jordan/pelatih Dava Octavianti ganda campuran.

Setelah tampil buruk di dua edisi pesta olahraga terbesar Tanah Air, Jawa Tengah kembali bangkit saat perayaan PON XXI Aceh-Sumut 2024. GOR PBSI Sumut, Deli Serdang menjadi saksinya.

Jawa Tengah meraih lima medali emas di tujuh nomor. Kelima nomor tersebut adalah beregu putra, beregu putri, tunggal putra, tunggal putri, dan ganda putri.

Di tunggal putra dan ganda putri, tim Jawa Tengah membuktikan dominasinya pada laga All-Finals Jawa Tengah yang mempertemukan Zaki Ubaidila melawan Richie Dutta Ricardo, Ardita Anja Ni/Thitis Maulida Rahma melawan Bernardine Anindya Wardana/Velisha Kristina.

Setelah meraih lima medali emas, Jawa Tengah juga meraih tiga medali perak dan dua perunggu. Jawa Tengah menjadi juara umum Kejuaraan Bulu Tangkis PON Aceh-Sumut 2024 dengan perolehan lima medali emas, tiga medali perak, dan dua medali perunggu.

Prestasi tersebut memecahkan rekor mereka di PON Papua 2021, sekaligus mengulangi prestasi yang diraih di Riau 12 tahun lalu, yang juga menjadi juara umum dengan raihan tiga medali emas, tiga perak, dan tiga perunggu.

Selama ini, Hayom Rumbaka yang saat ini menjadi pelatih tunggal putra Jawa Tengah juga turut andil dalam meraih medali emas tunggal putra dan medali perak tunggal putra pada Turnamen PON Riau 2012.

Halaman selanjutnya: Peran Penting PB Djarum PB Djarum

Menurut pelatih ganda Jawa Tengah Lukman Hakim, rahasia raihan lima medali emas, tiga perak, dan dua perunggu PON 2024 adalah motivasi tinggi para pemainnya yang sebagian besar berusia 17-18 tahun. Penerapan undang-undang usia di bawah 21 tahun.

Dua medali emas di dua pertandingan pembuka beregu putra dan putri membuktikan strategi Jateng merekrut generasi muda berjalan efektif.

Di final, tim putra mengalahkan DKI Jakarta 3-1 dan tim putri mengalahkan Jawa Barat 3-0.

“Ya, mungkin anak-anak sangat termotivasi. Karena ingin menunjukkan bahwa tim lain lebih muda dari segi usia,” ANTARA ditemui Lukman usai semifinal GOR PBSI di Sumut, Rabu (19/9), kata Shi. Diantaranya, ada 5 pemain Jawa Tengah yang lolos ke final.

Di balik itu semua, klub besar Persatuan Bulutangkis (PB) Djarum di Kudus punya peranan penting.

PB Djarum dan bulu tangkis merupakan dua konsep yang sulit dipisahkan. Dan betapa tidak, PB Djarum sepertinya tak pernah berhenti tampil sebagai pebulu tangkis andalan Indonesia.

PB Jarum membuktikan, dengan pembinaan pemuda yang baik, setiap tahun lahirlah pebulu tangkis dengan prestasi kelas dunia.

Liem Swie King, Debby Susanto, Haryanto Arbi, Liliyana Natsir, Tontowi Ahmad, dan Kevin Sanjaya adalah sederet pebulu tangkis yang lahir dalam kandungan PB Djaruma dan menjadi kebanggaan tim Merah Putih.

Lukman mengatakan, lahirnya para legenda tersebut di PB Djarum tidaklah mudah, melainkan karena mereka menjalani latihan yang sangat ketat di Kompleks GOR Jati, sebuah gedung olah raga seluas 29.450 meter persegi dengan puluhan lapangan yang terbagi menjadi kayu dan vinyl atau karet. daerah sintetis.

Mereka berlatih setiap hari kecuali hari Minggu untuk meningkatkan keterampilan teknis, fisik, dan mental mereka semaksimal mungkin. Latihan yang dilakukan setiap hari ada dua kali, yaitu latihan teknik dan latihan fisik, kecuali hari Rabu dan Sabtu yang hanya ada satu kali latihan. Pada hari Minggu, para atlet akan mampu “regenerasi” secara fisik dan mental.

Latihan yang ketat ini juga membiasakan atlet terhadap tekanan. Kebiasaan mencapai tujuan yang tinggi dikembangkan sejak masa kanak-kanak.

“Iya, di Jarum sudah biasa. Ada tekanan, ada tekanan. Anda terbiasa melalui latihan harian. Anak-anak sudah dilatih, sudah terbiasa,” kata pria yang juga pelatih PB ini. Djarum Usia 17-19 Tahun.

Selain itu, pelajar PB Djarum berusia 17-19 tahun diwajibkan mengikuti delapan hingga sepuluh perlombaan di berbagai tingkatan setiap tahunnya.

Hal ini akan meningkatkan “kematangan” keterampilan atlet, sejalan dengan fungsi kompetisi untuk mengembangkan keterampilan, meningkatkan mental, dan meningkatkan pengalaman terbang.

“Iya, kita sudah punya jadwal pertandingannya kan? Kami melihatnya setiap tahun. Kami sudah bisa melihat jadwal pertandingan yang bisa dimainkan dan gol mana yang akan dicetak,” jelas Lookman.

Ini adalah sesuatu yang tidak terdapat di Jawa Barat. Iwan Arif Syahbana, salah satu pelatih bulu tangkis Jabar, mengatakan Jawa Tengah menjadi juara umum PON 2024 karena memiliki materi yang matang dan masih aktif berkompetisi.

“Mungkin Jateng lebih siap. Sedangkan untuk pemainnya masih sangat aktif. Mereka masih mengikuti kejuaraan, mereka usia taruna. Kami telah dewasa. Secara kualitatif kita juga punya, tapi dari segi persiapan mungkin lebih banyak,” jelas Ivan.

Halaman selanjutnya: Mentalitas yang Harus Dijaga Setiap Saat Selain melatih para pemain dengan keras, Lukman dan para pelatih selalu memperhatikan mentalitas para pelajar klub bulu tangkis yang didirikan pada tahun 1969 itu.

Di gedung asrama PB Djarum seluas 1.834 meter persegi, terdapat ruang bernama Plaza Juara. Terdapat plakat yang diukir nama-nama atlet PB Djarum yang mengharumkan nama Indonesia di kejuaraan bergengsi dunia tersebut.

Misalnya nama juara Inggris 2017 dan 2018 Kevin Sanjaya dan Marcus Gideon. Setiap plakat dilengkapi simbol “Who’s Next” untuk menginspirasi siswa mengikuti jejak prestasi para pendahulunya.

Dalam psikologi merupakan impuls yang menimbulkan respon sensorik atau perilaku pada tubuh (dalam hal ini manusia sebagai atlet).

Jejak-jejak hasil yang dipajang PB Djarum di Plaza Juara dapat dikenali secara visual oleh para pelajar setiap hari yang melintas.

Alam bawah sadar mereka akan mencatat hal ini. Para siswa akan merasakan bahwa latihan keras yang telah mereka lalui akan menjadi juara berikutnya yang namanya akan terukir di alun-alun selamanya.

“Ya, hanya itu yang kami lakukan. Kami hanya banyak berkomunikasi dengan anak-anak. Kami terus-menerus mengingatkan Anda tentang tujuan bulu tangkis Anda. Lalu kami tetap berpegang pada cara berpikir Anda,” jelas Lookman.

Hal senada juga diungkapkan pelatih tunggal Jawa Tengah dan PB Djarum. Ia mengatakan, sebagai kerabat anak angkatnya, tugas utamanya adalah menjaga motivasi mereka terlepas dari menang atau kalah.

“Sangat disarankan untuk tetap termotivasi dan menjaga sikap saat menang, sama seperti saat keadaan tidak berjalan baik,” kata Hayom.

Hal itu terlihat dari para atlet asal Jawa Tengah di PON 2024. Mereka seolah paham jika kalah di satu laga, masih bisa menang di laga lain. Mereka tidak ingin bersedih terlalu lama.

“(Jika kalah) merasa sedih dan kecewa. Kalau saya pribadi kalau latihan lagi, perlahan perasaan itu akan hilang,” kata pemain ganda putri Jawa Tengah Thetis Maulida Rahma.

Hayom juga kerap berbagi pengalamannya sebagai pemain nasional. Zaki Ubaidillah dan Richie Duta Ricardo menyebut pengalaman sang pelatih banyak membantu mereka. “Penting juga untuk berbagi karena mereka juga membutuhkan pengalaman kita.”

PB Djarum juga terbiasa berbicara di depan umum sebagai atlet profesional dan sudah sering bertemu dengan awak media sejak kecil.

Mereka dilatih untuk berbicara kepada media tidak hanya saat menang, tapi juga saat kalah.

Pebulutangkis asal Jawa Tengah yang ditemui ANTARA di PON 2024 tampil cukup baik dalam berbicara di hadapan awak media.

Misalnya saja Shashabir Amiradan. Putri berusia 17 tahun itu begitu fasih berbicara di depan kamera. Teksnya disusun dengan cermat dan memiliki struktur yang kompak. Para awak media yang melontarkan pertanyaan juga sangat antusias karena jawaban yang diberikannya tidak monoton dan klise.

Lukman mengatakan kemampuannya berbicara di depan kamera tidak bisa dilepaskan dari ekosistem media yang sudah mapan di PB Djarum.

“Hal seperti ini sering terjadi pada kita, terjadi setelah pertandingan, pejabat PB Djarum punya reporternya sendiri. Jadi anak-anak sudah terbiasa,” jelas Lukman.

Pembinaan pemuda PB Djarum menjadi contoh nyata bahwa “Kawah Kandramuka” tempat lahirnya pebulutangkis Indonesia yang menggemparkan dunia masih tetap ada.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours