Di Depan Jokowi, Bamsoet Singgung Soal Banjir Impor dan Ancaman Krisis Pangan

Estimated read time 1 min read

JAKARTA – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo menilai persoalan ekspor berlebihan dan krisis pangan yang mengancam Indonesia harus disikapi secara serius untuk memenuhi kebutuhan rakyat.

“Mulai dari semakin terbatasnya lahan pertanian, stagnasi produksi, semakin seringnya serangan hama dan penyakit tanaman, meningkatnya biaya produksi, serta ancaman perubahan iklim,” tegasnya pada Sidang Tahunan MPR RI yang dihadiri oleh Jokowi di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Jumat (16/8/2024).

Bamsoet mengatakan seiring bertambahnya jumlah penduduk dunia, khususnya di Indonesia, diperlukan pasokan pangan dalam jumlah besar. Untuk itu, ia menilai diperlukan strategi besar untuk menciptakan kemandirian pangan agar terhindar dari risiko permasalahan pangan di kemudian hari.

“Untuk menghindari risiko krisis pangan di masa depan, kita perlu menyiapkan strategi besar untuk mewujudkan kemandirian pangan di Indonesia, tidak hanya ketahanan pangan yang seringkali bergantung pada impor pangan dari luar negeri,” ujarnya.

Seperti diketahui, permasalahan gizi buruk kini menjadi perhatian tidak hanya di Indonesia namun juga dunia. Pada periode Januari hingga April 2024, Indonesia mengalami penurunan produksi tanaman pangan misalnya padi sebesar 17,74% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Berdasarkan data Bulog, pada tahun 2024 produksi beras Tanah Air hanya mencapai 18,55 juta ton. Padahal, pada semester I tahun 2023, produksi beras nasional bisa mencapai angka yang sangat besar, hingga 22,55 juta ton.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours