Di Mana Duha? Gadis Kecil Palestina yang Diduga Diculik Tentara Israel di Gaza

Estimated read time 3 min read

JALOR GAZA – Komisi Hak Asasi Manusia PBB dan Save the Children melaporkan ribuan anak Palestina ditahan, hilang atau diculik menyusul pendudukan Israel di Jalur Gaza.

Pengguna media sosial mengomentari kisah Doha Talat, gadis Palestina berusia 8 tahun yang rupanya dibawa dari Gaza oleh tentara Israel.

Kisah tersebut diberitakan oleh jurnalis Palestina Yunus Tarawi di laman forum X miliknya pada Sabtu (31/8/2024), di mana ia menulis bahwa gadis tersebut belum ditemukan sejak Juli lalu.

Tirawi, yang berspesialisasi dalam pemantauan dan pelaporan di media sosial IDF, menemukan postingan Instagram oleh Edo Zahar, seorang tentara yang bertugas di Batalyon Tazbar ke-432 Israel.

Zohar memposting foto dirinya bersama Doha Talat tanpa kehadiran keluarganya. Gadis itu dilaporkan ditahan oleh pasukan IDF di dekat perbatasan Rafah di Gaza pada akhir Juli.

Setelah diposting di Instagram dan mendapat perhatian publik, Zohar langsung menghapus foto tersebut dan menjadikan akunnya pribadi.

Ketika diminta untuk mengomentari masalah ini, pasukan pendudukan Israel bereaksi keras dengan mengatakan, “Tidak ada berita.” Tidak ada wajah. Tidak ada apa-apa. Harap hapus sepenuhnya dari semua tempat.”

Militer Israel juga bungkam ketika ditanya oleh Tarawi, dan juru bicaranya hanya mengatakan bahwa masalah tersebut sedang diselidiki.

Para pengamat menyaksikan kejadian serupa akhir tahun lalu ketika tersiar kabar tentang seorang kapten tentara Israel yang membawa seorang anak dari Gaza.

Dalam wawancara yang disiarkan di Radio IDF, tentara Israel Shet Mendelson menceritakan kisah seorang anak menangis yang dibawa kembali ke Israel setelah serangan IDF di Gaza.

Sebuah postingan tentang insiden tersebut diduga dihapus oleh akun militer Israel di forum X setelah menyatakan bahwa penculikan anak tersebut bisa jadi merupakan kejahatan perang.

Media Israel melaporkan kejadian tersebut setelah Kementerian Luar Negeri Palestina meminta penyelidikan.

“Laporan Save the Children ‘Anak Hilang di Gaza’ memperkirakan ribuan anak hilang di Gaza, yang didefinisikan oleh organisasi tersebut sebagai ‘anak-anak (di bawah umur) yang diculik, hilang, atau diculik,'” tulis Tarawi.

“Komisi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa, dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Mei, melaporkan beberapa kasus perempuan dan anak perempuan asal Gaza yang dihilangkan oleh tentara Israel,” jelasnya.

Tarawi menghubungi seorang tentara dari Batalyon Tabar yang mengklaim bahwa Israel menahan Doha Talat karena “alasan keamanan” setelah seorang kerabat lanjut usia diduga mengungkapkan lokasi parit Hamas di Gaza.

Namun Tirawi mencatat beberapa ketidakkonsistenan dalam pernyataan anggota IDF tersebut.

“Kami yakin demi kepentingan publik untuk mengetahui keberadaan dan keselamatan gadis ini,” kata Tarawi di X. “Kami juga meminta pihak berwenang terkait untuk memberikan lebih banyak informasi tentang gadis yang hilang tersebut.”

Pengguna media sosial menanggapi seruan tersebut untuk menarik perhatian publik terhadap berita tersebut, dengan harapan dapat meyakinkan media besar untuk meliput kasus Doha.

Netizen khawatir Doha Talat telah diculik atau menghadapi nasib yang sama seperti Hind Rajab, yang terbunuh di luar Kota Gaza pada bulan Januari bersama keluarga dan dua perawatnya.

Tindakan membunuh anak-anak menimbulkan kutukan Tuhan atas dunia.

Menurut angka yang dikeluarkan oleh kementerian kesehatan regional, hampir 17.000 anak telah terbunuh sejak Israel menduduki Gaza pada Oktober lalu.

Jumlah ini sekitar 2,6 persen dari seluruh anak di Gaza. Ribuan anak-anak masih terjebak di bawah reruntuhan serangan Israel dan dikhawatirkan tewas di Gaza.

Di masa lalu, Menteri Luar Negeri AS Anthony Blanken menolak menjatuhkan sanksi terhadap pasukan militer Israel yang dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia terhadap anak-anak Palestina, termasuk pelecehan dan penganiayaan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours