Dianggap Tak Becus Atasi Impor Ilegal, Pelaku Usaha Tekstil Minta Sri Mulyani Dipecat

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Asosiasi Pertekstilan Indonesia (AMTI) meminta Presiden Jokowi segera memecat Menteri Keuangan Sri Muljani yang dianggap bertanggung jawab atas terpuruknya industri tekstil dalam negeri.

Koordinator AMTI Agus Lianto mengatakan, hingga saat ini impor grosir masih berjalan tanpa adanya larangan dari pejabat senior Kementerian Keuangan.

“Ini sangat mendesak.” “Kami akan menghindari penurunan ekonomi lebih lanjut dalam tiga bulan ke depan hingga pemerintahan baru mulai menjabat,” kata Agus dalam keterangan resmi, Selasa (20 Agustus 2024).

“Mereka sepertinya merestui tindakan impor ilegal ini,” tambahnya.

Lebih lanjut Agus mengatakan, meski pemerintah menetapkan SATGAS melalui Kementerian Perdagangan, namun situasi industri masih mengalami penurunan dan semakin buruk.

Permasalahan utamanya, kata dia, volume SATGAS terbatas pada pasar dalam negeri, meski pihak bea cukai masih membuka pintu bagi impor ilegal di pelabuhan.

“Saat ini sepertinya Menteri Keuangan belum punya niat untuk menyelesaikan masalah tersebut,” ujarnya.

Ketua Gabungan Pengusaha Konveksi Tenaga Kerja Nandi Heldiaman juga mengatakan, kondisi IKM masih lemah meski hampir tidak ada perintah belanja seragam pada bulan Juni.

“Kami masih sangat mengharapkan kemurahan pemerintah. Di sini kami mohon keadilan kepada Menteri Keuangan untuk segera melarang tindakan impor grosir,” tegasnya.

Nandi kembali menegaskan, kedua negara siap bersaing secara sehat dengan impor asalkan memenuhi kewajiban perpajakannya.

Katanya: “Kenapa Menteri Keuangan siap menindas kita yang sudah patuh pada aturan perpajakan?” Sebaliknya, barang impor yang datang dalam jumlah besar didistribusikan tanpa membayar bea masuk dan pajak yang seharusnya dibayar.” – Itu benar.

Sementara itu, Ketua Pengurus Tetap Asosiasi KADIN Indonesia dan Asosiasi Produksi Ledma Gita Wiravasta mengatakan permasalahan impor ilegal juga terjadi di sektor lain.

Termasuk sektor elektronik, alas kaki, suku cadang mobil, baja, mainan, dan peralatan rumah tangga lainnya yang mempengaruhi kinerja manufaktur.

“Itulah mengapa dampak ekonomi dari buruknya pekerjaan bea cukai sangat besar dan signifikan, dan ini membuat menteri khawatir,” jelasnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours