Diaspora Papua di AS: Terima Kasih Indonesia atas Program Beasiswa LPDP

Estimated read time 2 min read

JAYAPURA – Perbedaan budaya pendidikan antara Indonesia, khususnya Indonesia Timur, dan Amerika Serikat (AS) menjadi pengalaman berharga bagi pelajar Papua yang menuntut ilmu di Negeri Paman Sam.

Ini menekankan disiplin dan efisiensi waktu. Mahasiswa di Amerika Serikat terbiasa menggunakan waktunya untuk membaca, berdiskusi, dan meminta materi dari dokter selain untuk kuliah.

Menurut alumnus LPDP AS Pascalis Kaipman yang menyelesaikan pendidikan magister kebijakan pendidikan dan kepemimpinan di American University, dengan cita-cita yang kuat dan keyakinan diri yang kuat, masyarakat Papua bisa mencapai apapun yang diinginkannya.

“Masyarakat Papua harus berupaya meningkatkan kapasitas Papua agar mampu menjangkau dunia internasional, atas produk dan sumber daya manusia Papua yang hebat.” kata Pascalis, Sabtu (3/8/2024).

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Indonesia atas beasiswa LPDP dan menyatakan kesediaannya untuk mengabdi pada negara Papua.

Fernando Tanatti, yang bekerja sebagai layanan pelanggan dan agen gerbang untuk United Airlines di Bandara Internasional Denver di Colorado, menekankan pentingnya memanfaatkan teknologi untuk beradaptasi dengan lingkungan pendidikan di Amerika Serikat.

“Kedepannya saya akan kembali ke Papua dan mengikuti program bersama teman-teman Papua di Amerika. Berbekal pengalaman saya di sana, saya yakin bisa menyumbangkan pemikiran kepada pemerintah dalam pembangunan Papua.” katanya.

Herpatius Bagau, mahasiswa Universitas Korban asal Papua Tengah, bersyukur atas kesempatan belajar di Amerika Serikat. Sebagai mahasiswa Papua di Amerika, mereka menjadi pemikir kritis dan memperoleh kemampuan merencanakan strategi untuk masa depan.

“Dengan pendidikan dan pelatihan serta dukungan silaturahmi yang kami jalin selama belajar di Amerika, kami siap kembali ke Papua untuk berbagi ilmu yang kami peroleh kepada generasi muda Papua,” kata salah satu staf KBRI. di Washington.

Dalam podcast “Perjalanan Pendidikan Pelajar Indonesia di Amerika”, Herpatus mengajak teman-teman Papua untuk berani mengambil keputusan mencari pengalaman di Amerika. “Iklim pendidikan di Amerika memerlukan pengambilan keputusan yang terinformasi,” tambahnya.

Dipersembahkan oleh pencipta konten gaya hidup Tik Tok dan influencer IG Ade Nurma, Papua International Institute kini didirikan untuk menyalurkan pendidikan pelajar Papua di luar negeri kepada generasi muda Papua.

“Lembaga ini juga bertujuan untuk mendorong generasi Papua untuk belajar ke luar negeri. Namun lembaga ini masih memerlukan dukungan dari pemerintah terutama dari segi sarana dan prasarana,” jelas Ade.

“Kami berharap teman-teman Papua terinspirasi untuk bekerja sama dan berkontribusi untuk tanah Papua dan negara kita tercinta, Republik Indonesia,” kata Mann yang saat ini sedang mengikuti program beasiswa di University of Texas di Austin.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours