Dibantu Toyota, Whill Luncurkan Skuter Listrik

Estimated read time 2 min read

TOKYO – Perusahaan kursi roda berteknologi tinggi asal Jepang, WHill, meluncurkan model baru mirip skuter untuk lansia yang mengalami kesulitan berjalan, dengan dukungan dana investasi Toyota Motor.

Ia memiliki baterai yang dapat diganti dengan empat roda kecil dan dapat dikendarai dengan kecepatan hingga 6 km per jam di trotoar dan di tempat-tempat seperti bandara dan rumah sakit.

WHill Model R mulai dijual di Jepang minggu ini setelah Inggris. pada bulan Juli dan Amerika Serikat pada bulan Agustus.

WHill juga berencana untuk menjualnya di Kanada dan Eropa, dan CEO Satoshi Sugie mengatakan kepada Nikkei Asia bahwa mereka juga mempertimbangkan Asia.

Karena baterai model sebelumnya tidak dapat diganti, maka model baru lebih cocok untuk rumah karena pelanggan dapat mengisi baterai bahkan di apartemen kecil yang unit utamanya bermasalah.

Baterainya memiliki jangkauan 17,2 kilometer dan membutuhkan waktu lima jam untuk terisi penuh dari stopkontak standar.

Model R dapat langsung start dengan radius minimal 97 cm, sehingga memudahkan berkendara di jalan sempit dan kemacetan.

Harganya adalah ¥357,000 (US$2,400) untuk model putih dan ¥372,000 untuk model berwarna. Selain penjualan, WHill juga menawarkan jasa persewaan.

Startup ini didirikan pada tahun 2012 oleh tiga mantan karyawan Nissan Motor, Sony dan Olympus.

Pada tahun 2022, perusahaan menggalang dana dari dana investasi Woven Capital milik Toyota Motor.

“‘Masyarakat yang menua’ dan ‘penurunan populasi usia kerja’ adalah kata kuncinya. Jadi solusi mobilitas jarak pendek [kami] sangatlah penting,” kata CEO tersebut pada konferensi pers pada hari Selasa.

Di Jepang, negara tertua di dunia, dimana 29,1% penduduknya akan berusia 65 tahun atau lebih pada tahun 2023, sekitar 12 juta orang merasa kesulitan untuk berjalan lebih dari 500 meter, menurut inisiatif tersebut.

Whill juga memiliki usaha patungan dengan entitas komersial lainnya dan produknya banyak digunakan di bandara. Sekitar 60% pendapatannya berasal dari Amerika Utara dan 25% dari Jepang.

“Ini bertujuan untuk menyediakan produk dan layanan tanpa memandang situasi, usia, atau negara mereka,” kata Sugie.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours