Diberondong Sanksi Barat, Rusia Bukannya Bangkrut tapi Malah Kaya Raya

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Bank Dunia menerbitkan laporan tahunan pendapatan negara. Dalam laporan ini, perekonomian Rusia telah meningkat dari negara menengah ke negara tinggi. Bank Dunia mengukur pendapatan nasional bruto (GNP) berdasarkan sistem yang dimulai pada tahun 1989 dan memperbarui perhitungannya setiap tanggal 1 Juli berdasarkan GNP masing-masing negara pada kalender tahun pertama. Pendapatan diakui dalam dolar AS.

“Perekonomian Rusia telah didorong oleh peningkatan signifikan dalam kegiatan terkait militer pada tahun 2023. Meskipun pertumbuhan didorong oleh pertumbuhan bisnis lebih dari 6,8%, sektor keuangan tumbuh lebih cepat dari sebelumnya sebesar 8,7%, dan sektor konstruksi meningkat. pertumbuhan.

Faktor-faktor ini menyebabkan peningkatan PDB riil sebesar 3,6% dan PDB nominal sebesar 10,9%, dengan PDB per kapita Atlas Rusia tumbuh sebesar 11,2%.

Ledakan ekonomi terjadi setelah AS dan sekutunya menjatuhkan ribuan sanksi terhadap Rusia atas konflik di Ukraina, dan secara terbuka menyatakan niat mereka untuk menghancurkan perekonomian Rusia dan mengubah pemerintahan di Moskow.

Agar dapat dianggap sebagai negara berpendapatan tinggi, suatu negara harus memiliki GNI lebih dari USD14,005 disesuaikan dengan USD13,845 pada tahun fiskal sebelumnya. Perubahan ini mencakup rata-rata PDB Tiongkok, Jepang, Inggris, AS, dan Zona Euro. Penghitungan tersebut harus mencerminkan tingkat pembangunan suatu negara, dengan menggunakan GNI sebagai indikator potensi ekonomi yang luas.

Baca juga: Terjebak Utang Negara Barat, Ukraina Terancam Bangkrut

Statistik Bank Dunia menunjukkan tren pembangunan di Asia Selatan, Amerika Utara, dan Karibia, sedangkan Timur Tengah dan Afrika Utara akan lebih baik pada tahun 2023 dibandingkan tahun 1987. 1987 pada tahun fiskal 69% telah berlalu

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours