Dibidik Rudal AS, Rusia Balas Ancam Targetkan Kota-kota Eropa

Estimated read time 2 min read

MOSKOW – Kremlin mengancam akan menjadikan kota-kota di Eropa sebagai sasaran utama rudal Rusia karena yakin kota-kota tersebut menjadi sasaran rudal jarak jauh Amerika (AS) yang akan dikerahkan di benua biru.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pengerahan rudal baru yang diumumkan baru-baru ini di Eropa menunjukkan bahwa Moskow memiliki kemampuan yang cukup untuk melawan tindakan permusuhan Washington.

Pernyataan tersebut disampaikan kepada jurnalis Rusia; Pavel Zarubin yang mempublikasikan cuplikan wawancaranya di media sosialnya pada hari Sabtu.

“Situasinya selalu kontradiktif: Amerika Serikat (AS) mengerahkan berbagai jenis rudal, dengan jangkauan berbeda, namun secara tradisional ditujukan ke negara kami. Itu sebabnya negara kami mengidentifikasi lokasi di Eropa sebagai target rudal kami,” kata Peskov tentang serangan tersebut. kota yang dimaksud.

Meskipun Washington terus mendapatkan keuntungan dari eskalasi ini, lanjut Peskov, negara-negara Uni Eropa adalah satu-satunya target dalam konflik tersebut.

“Negara kita kehabisan rudal Amerika yang ditempatkan di Eropa. Kita sudah melalui semuanya sebelumnya. Semua ini telah terjadi. Kami memiliki kemampuan yang cukup untuk mengusir rudal-rudal ini. Tapi calon korbannya adalah ibu kota wilayah tersebut, ujarnya seperti dikutip Russia Today, Minggu (14/7/2024).

Pada hari Rabu, Washington mengumumkan rencana untuk mulai mengerahkan senjata jarak jauh ke Jerman pada tahun 2026, termasuk sistem SM-6 dan Tomahawk, sebagai bagian dari rencana untuk mengerahkan kemampuan ini secara permanen di masa depan.

Moskow diam-diam berjanji untuk mempersiapkan respons militer terhadap tindakan permusuhan tersebut, dan Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov menggambarkan rencana tersebut sebagai salah satu elemen intimidasi, yang saat ini hampir menjadi inti pendekatan NATO dan Amerika Serikat terhadap Rusia.

Pada akhir Juni, Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan bahwa Moskow dapat melanjutkan produksi dan penempatan rudal berbasis darat jarak menengah dan pendek secara global sebagai respons terhadap tindakan bermusuhan AS.

“Sekarang kita tahu bahwa Amerika Serikat tidak hanya membangun sistem rudal ini, namun memindahkannya ke Eropa, ke Denmark, untuk digunakan dalam latihan. Dia dikabarkan berada di Filipina belum lama ini. “Tidak jelas apakah mereka memindahkan rudal tersebut dari Filipina,” kata Putin saat itu.

Hulu ledak semacam itu dibatasi oleh Perjanjian Kekuatan Nuklir Jarak Menengah (INF), yang dibubarkan pada tahun 2019. Namun, Moskow tidak memproduksi atau menyebarkan hulu ledak tersebut selama Washington menahannya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours