Didatangi Sudirman Said, Rekan Indonesia: Tokoh Berkapasitas Pimpin Jakarta

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Dukungan relawan medis Indonesia (Rekan) yang dilakukan Sudirman Said bak gayung bersambut. Sudirman Said hari ini mengunjungi KBRI Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Tujuan Sudirman Said datang ke Kantor Rekan Indonesia adalah untuk berkomunikasi dan berdiskusi dengan teman-teman Indonesia mengenai permasalahan kesehatan Jakarta, khususnya dalam hal pelayanan kesehatan dan asuransi kesehatan.

Demikian disampaikan Gubernur Pekan Indonesia Agung Nugroho. Menurutnya, Jakarta menuju kota global sejak menjadi Daerah Khusus Jakarta (DKJ). Sebagai kota global, tentunya Jakarta perlu dipersiapkan secara teknologi agar smart city bisa menjadi kenyataan. Maka, Jakarta diperlukan untuk mengurangi beban permasalahan yang ada saat ini.

Di bidang kesehatan misalnya, Jakarta masih memiliki permasalahan, termasuk pengembangan kegiatan pencegahan dan promosi kesehatan yang praktis.

Karena kesehatan preventif dan promosi merupakan investasi pengembangan sumber daya manusia di Jakarta. Masyarakat sehat meningkatkan kualitas sumber daya manusia di kota, kata Agung, Senin (1/7/2024).

Saat ini Jakarta hanya fokus pada layanan medis dan rehabilitasi dengan anggaran besar yang tidak cukup untuk menutupi biaya pengobatan dan rehabilitasi. Saat itu metode pencegahan dan promosi belum sepenuhnya dikembangkan.

“Tentunya pencegahan dan kesadaran masyarakat sekitar untuk mengetahui cara menciptakan lingkungan yang sehat mulai dari tempat tinggalnya sangat penting untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh sungai,” ujarnya.

Selain itu Pemda Jakarta juga belum mampu menekan penyakit tersebut, meski anggaran daerah lebih dari Rp 81 triliun, Jakarta harus bisa menghilangkan penyakit tersebut.

Agung mengatakan pada tahun 2022, jumlah anak yang bersekolah di PAUD di Jakarta akan meningkat lebih tinggi lagi yakni sebesar 14,8%. Kini, pada September hingga Oktober 2023 di Jakarta Selatan, jumlah anak dengan gangguan makan sangat tinggi yakni sebanyak 1.225 anak dengan gangguan makan.

Ke depan, Pemprov DKI harus mempunyai program pencegahan dan pengendalian, misalnya dengan memulai pencegahan pranikah. Para ibu yang ingin belajar menjaga pola makan seimbang dengan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi serta menciptakan lingkungan di mana masyarakat dapat mencapai potensi maksimalnya, dianjurkan untuk tinggal, apalagi di Jakarta terdapat banyak rumah.

“Masih ada 445 RW kumuh di Jakarta, dan kita perlu memastikan indeks kesehatan warga meningkat, apalagi saat ini Jakarta memiliki 200 RW kumuh yang bisa dikelola dengan baik,” ujarnya.

Karena banyaknya permasalahan kesehatan di Jakarta, menurut Agung, Jakarta membutuhkan pemimpin yang cerdas, memiliki kemampuan manajemen yang kuat, serta mampu menangani permasalahan dengan cepat dan tegas.

“Sudirman Saeed satu-satunya yang memiliki ketiga kewenangan tersebut, hal ini terlihat dari pengalamannya menjabat Direktur Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh, Menteri ESDM, dan Sekjen PMI,” ujarnya. berkata. .

Selama berada di BRR, Sudirman Said menghentikan proyek rumit yang menelan biaya Rp 157 miliar. Selain itu, BRR juga berhasil melaksanakan renovasi Beranda Mekah dengan sukses dan efisien.

Sudirman Said semasa menjabat Menteri ESDM berhasil memangkas proses pemberian izin pertambangan yang rumit dan mahal menjadi lebih singkat, efisien, dan murah.

Selain itu, saat menjabat Sekretaris Jenderal PMI, Sudirman Saeed berhasil memperbaiki sistem kepengurusan PMI menjadi efisien, singkat dan modern.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours