Digitalisasi tiga sektor perlu diprioritaskan pemerintahan selanjutnya

Estimated read time 3 min read

Jakarta (Antara) – Direktur Negara Biro Komunikasi dan Akses Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Fathila Matar mengatakan, digitalisasi pemerintahan mendatang harus ditingkatkan dan diprioritaskan pada tiga sektor untuk mencapai tujuan tersebut. visi berikut. : Indonesia Emas 2045 bisa menjadi kenyataan.

Perempuan yang akrab disapa Indah ini mengatakan, ada tiga sektor yang harus diprioritaskan: sektor korporasi, masyarakat, dan pemerintah.

“Pertama, kita perlu meningkatkan digitalisasi dunia usaha. Caranya dengan mendorong produktivitas melalui adopsi teknologi, termasuk oleh para pelaku UMKM,” kata Indah dalam diskusi online yang diikutinya dari Jakarta, Senin.

Jelang Indonesia Emas 2045, Indah mengatakan pemerintah telah menyusun rencana pembangunan jangka panjang nasional (RPJPN) untuk membantu Indonesia mencapai potensi menjadi negara berpenghasilan tinggi pada tahun 2038, salah satunya adalah digitalisasi bisnis.

Indah mengatakan jika dunia usaha tidak didorong untuk mengadopsi teknologi industri pada periode saat ini, termasuk masa pemerintahan baru 2024-2029, maka Indonesia akan kehilangan potensi besar untuk menjadi negara maju.

“Sekarang kalau kita lihat pada tahun 2023, produk domestik bruto (PDB) per kapita Indonesia akan berada di kisaran $4.700,” ujarnya, “dan tentunya jumlah tersebut akan lebih tinggi pada tahun 2038.”

“Suka atau tidak, kita perlu memperbaiki kondisi bisnis seperti biasa dengan menambahkan elemen digitalisasi, yang akan menyebabkan peningkatan PDB per kapita tiga kali lipat pada tahun 2038. Jika kita tidak melakukan hal ini, Indonesia akan menjadi negara yang terpuruk. ekonomi kelas menengah,” tambah Inda.

Selain itu, Indah membahas prioritas digitalisasi pada masa pemerintahan baru, dengan mengatakan ada kebutuhan untuk meningkatkan digitalisasi di sektor sipil.

Di bidang ini, digitalisasi diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas dan adopsi infrastruktur yang dibangun pemerintah.

Hal ini sejalan dengan tujuan peningkatan pembangunan infrastruktur digital pada tahun 2014 hingga 2024, yakni tujuan menciptakan nilai tambah dan produktivitas sosial.

“Dengan bekerja sama dan memanfaatkan apa yang telah dibangun pemerintah, kita benar-benar dapat mewujudkan tujuan perbaikan infrastruktur untuk meningkatkan produktivitas, menambah nilai, dan mendorong perekonomian,” kata Indah.

Terakhir, menurut Indah, dalam hal digitalisasi pemerintahan, pada periode mendatang perlu diberikan prioritas untuk memastikan keakuratan, kecepatan, dan kualitas pelayanan pemerintah kepada masyarakat lebih optimal dan tepat sasaran.

Ia mengatakan, selama 10 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo, upaya digitalisasi pemerintahan dilakukan, termasuk banyak membangun infrastruktur pendukung untuk mendukung sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE).

Dalam rancangan SPBE berbasis data, Kementerian Komunikasi dan Informatika bertanggung jawab mengelola koordinasi dan interoperabilitas antara Pusat Data Nasional (PDN), jaringan intra pemerintah, dan sistem konektivitas pelayanan pemerintah.

“Sangat penting dikelola langsung oleh pemerintah, karena kami ingin memastikan setiap keputusan atau rumusan kebijakan ke depan didasarkan pada data yang valid, realistis, data terkini, sehingga kebijakan selaras dengan tujuan, “Inda yang kubangun.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours