Dihantam Krisis, Boeing PHK 17.000 Karyawan

Estimated read time 2 min read

NEW YORK – Produsen pesawat Amerika Serikat (AS), Boeing, mengumumkan rencana melakukan PHK besar-besaran dalam beberapa bulan mendatang. Karena kerugian yang semakin besar, Boeing akan memberhentikan 10% tenaga kerjanya.

Di masa lalu, Boeing menghadapi gangguan pada produksi pesawat terlarisnya karena pemogokan massal. PHK yang dilakukan Boeing berkisar dari eksekutif hingga manajer dan juga berdampak pada karyawan tetap.

Presiden dan CEO baru Boeing, Kelly Ortberg, menyampaikan berita tentang PHK tersebut pada hari Jumat. Boeing mempekerjakan hampir 170.000 orang di seluruh dunia.

“Bisnis kami berada dalam posisi yang sulit dan tantangan yang kita hadapi bersama sulit untuk diatasi,” kata Ortberg, yang menjadi CEO Boeing dua bulan lalu.

Sebulan setelah mengambil alih kekuasaan, 33.000 pekerja melakukan pemogokan. “Kami merestrukturisasi tingkat tenaga kerja agar sesuai dengan kondisi keuangan dan prioritas yang lebih mendesak,” katanya.

Sang CEO juga menegaskan, keputusan “sulit” ini bertujuan untuk menyelesaikan perubahan struktural yang akan menjamin kelangsungan daya saing perusahaan dan terus memenuhi pesanan pelanggan dalam jangka panjang.

Boeing menunda program pengembangan jet 777X hingga tahun 2026 dan mengakhiri produksi pesawat kargo 767 pada tahun 2027 setelah memenuhi sisa pesanan, kata Ortberg.

Awal pekan ini, Boeing mengatakan pihaknya mengajukan tuntutan praktik ketenagakerjaan yang tidak adil kepada Dewan Hubungan Perburuhan Nasional terhadap para pekerja di pabrik di Pantai Barat yang mewakili para pekerja yang melakukan aksi mogok.

Perusahaan menekankan bahwa Asosiasi Internasional Industrialis dan Pekerja Dirgantara telah memberikan informasi yang salah kepada anggotanya tentang status negosiasi selama penghentian kerja selama empat minggu.

Dalam laporan awal kinerja keuangan yang dirilis pada hari Jumat, perusahaan memperkirakan pengeluaran perusahaan akan mencapai $1,3 miliar pada kuartal ketiga dan melaporkan kerugian $9,97 per saham.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours