Diklaim Lebih Canggih dari Buatan China, Taiwan Kenalkan Chip Berteknologi 2nm

Estimated read time 2 min read

Taipei – Kini dipastikan China mendominasi industri perangkat lunak (chip semikonduktor) setelah Amerika Serikat dan Jepang.

Namun, baru-baru ini, Direktur Dewan Sains Nasional Taiwan Wu Cheng-wen mengatakan bahwa industri semikonduktor Tiongkok daratan tertinggal lebih dari 10 tahun dibandingkan Taiwan.

Penegasan ini berbeda dengan pandangan sebagian pejabat yang berpendapat bahwa sektor chip Taiwan hanya unggul tiga tahun dibandingkan Tiongkok.

Pada pertemuan Komite Pendidikan dan Kebudayaan Legislatif Yuan, Wu Chengwen menyatakan skeptisismenya terhadap liputan media Jepang.

Berdasarkan analisis prosesor pada ponsel pintar terbaru Huawei, laporan tersebut menyebutkan kemampuan semikonduktor Tiongkok mendekati kemampuan Perusahaan Manufaktur Semikonduktor Taiwan (TSMC), hanya tertinggal tiga tahun.

Namun Wu berpendapat bahwa perbedaan antara keduanya tetap penting, terutama karena TSMC mengembangkan proses manufaktur yang lebih maju.

Wu mengatakan TSMC saat ini sedang berinovasi dengan teknologi 2nm, sedangkan rekan-rekannya di China hanya bisa memproduksi chip 7nm.

Hal itu terlihat pada smartphone terbaru Huawei, Mate.

CNET melaporkan bahwa kinerja prosesor dan kepadatan transistor sebanding dengan teknologi N7 TSMC, namun perbedaan dalam proses pembuatannya masih terlihat jelas.

TSMC mulai menggunakan teknologi N7 pada tahun 2018, sedangkan SMIC baru memulai produksi massal teknologi 7nm generasi kedua pada tahun 2023. Wu mengatakan meskipun angka-angka ini menunjukkan kesenjangan lima tahun, kesenjangan teknologi sebenarnya bahkan lebih besar. S

Salah satu alasannya adalah TSMC menggunakan litografi EUV untuk teknologi N7+ dan N5 dari tahun 2019 hingga 2020, yang menawarkan manfaat dalam hal efisiensi daya, kinerja, dan kepadatan chip.

Tanpa teknologi EUV, SMIC mungkin kesulitan mencapai kinerja kompetitif dan menghadapi tantangan ekonomi dalam mengembangkan node produksi 5nm dan 3nm selama lima tahun ke depan.

Pakar industri mengatakan SMIC dan mitranya seperti Huawei dapat mengembangkan node manufaktur tersebut, sementara TSMC memiliki 2nm, 1,6nm, dan 1,4nm yang tersedia pada tahun 2030. Hal ini diharapkan dapat mendorong perkembangan teknologi.

Namun, perlu dicatat bahwa di Taiwan dan Tiongkok, hanya TSMC dan SMIC yang mengerjakan teknologi manufaktur chip yang canggih. Sementara itu, perusahaan semikonduktor lain seperti UMC, Vanguard, dan Hua Hon masih fokus pada proses manufaktur yang lebih sederhana seperti 28nm dan 45nm.

Faktanya, UMC tampaknya tidak memiliki rencana untuk mengembangkan teknologi node di luar kelas 14nm/16nm.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours