Dilanda Kekeringan, Warga Gunungkidul Beli Air dari Jawa Tengah

Estimated read time 2 min read

Gunungkidul – Warga Kapanewon Rongkop, Kecamatan Gunungkidul, Yogyakarta (DIY) sudah merasakan kekeringan selama beberapa bulan terakhir.

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga harus membeli air bersih dari tangki pribadi yang didatangkan dari Pracimantoro, Jawa Tengah.

Sejumlah sumber mata air di Padukuhan Karangwuni, Desa Karangwuni, Kapanewon Rongkop, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai mengering.

Danau-danau di wilayah tersebut tampaknya mengalami penurunan aliran air. Ayub Sunanta, warga Karangwuni, mengatakan kekeringan di wilayahnya akan terjadi mulai awal Mei 2024.

Untuk memenuhi kebutuhan air bersihnya, selama beberapa bulan terakhir ia harus membeli satu tangki air bersih yang didatangkan dari Prashimantoro, Jawa Tengah, dengan harga $110.000 untuk tangki berkapasitas 5.000 liter.

“Tangki berkapasitas 5.000 liter bisa digunakan sekitar 15 hari dan biasanya digunakan untuk mencuci, mandi, dan memasak”, Ayub Sunanta, Senin (8/7/2024).

Ayub menambahkan, saat ini aliran air dari PDAM tidak lancar dan hanya mengalir seminggu sekali. Hal ini diperparah dengan tidak adanya sumber air sumur di kawasan tersebut. “Kami pernah menggali sumur, tapi airnya tidak keluar,” katanya.

Membaca; Kekeringan berkepanjangan di Gunung Kidul memaksa teknologi mengalihkan air dari lapisan tanah

Sementara itu, Kepala Dinas Darurat dan Logistik Sumadi mengatakan, kekeringan di Kabupaten Gunungkidul sudah terjadi sejak awal Mei. Saat ini 4 kecamatan diantaranya Kecamatan Panggang, Tepus, Rongkop dan Saptosari terdampak kekeringan.

Ia mengatakan, “Saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul telah mengirimkan 144 tangki berkapasitas 5.000 liter air dari total 1.000 tangki untuk disalurkan guna membantu warga yang dilanda kekeringan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours