Din Syamsuddin Dorong Penguatan Diplomasi Lintas Agama dan Budaya

Estimated read time 3 min read

dlbrw.com, CIRENDEU — Profesor Din Syamsuddin, Anggota Dewan Pembina Harian Universitas Muhammadiyah Jakarta (BPH UMJ), berkomitmen mengatasi konflik global yang berujung pada semakin besarnya krisis kemanusiaan dalam hubungan antar bangsa. Penguatan tersebut dilakukan melalui diplomasi budaya antar agama. Pernyataan itu disampaikannya pada Selasa (7/9/2024) saat PP menjadi narasumber pada pelatihan diplomasi yang diselenggarakan Lembaga Hubungan Internasional dan Kerja Sama (LHKI) Muhammadiyah di Pusdiklat UMJ.

Menurutnya, diplomasi agama dan budaya belum ditujukan untuk mempererat hubungan antar bangsa. Namun penguatan tersebut hanya terjadi di kalangan penganut agama antar bangsa.

Din Syamsuddin mengatakan, “Selain menampilkan budaya dan mempererat hubungan personal, upaya pembentukan kelompok untuk mempererat hubungan antarbangsa juga belum terlihat, misalnya dari kalangan agama.” “Tidak,” ujarnya melalui keterangan tertulis (Rabu, 7 Oktober 2024).

Hal ini mengacu pada konteks diplomasi agama-budaya dalam perspektif dialog antaragama, yang mengacu pada pertukaran kooperatif dan positif antara masyarakat yang berbeda tradisi melalui perspektif pribadi, komunitas, agama, dan budaya. Visi ini mengundang tokoh-tokoh dari berbagai agama dan budaya ke dalam forum untuk membahas isu-isu perdamaian dan diplomasi.

Menurutnya, strategi ini sering digunakan di banyak negara, terutama pada organisasi kemasyarakatan, karena lebih mengutamakan soft diplomacy dengan pendekatan yang lebih personal. Pendekatan ini dipilih karena mengutamakan diplomasi yang memanfaatkan ikatan agama dan budaya.

Ia mengungkapkan, umat Islam Indonesia memiliki potensi besar dalam perdamaian internasional dan diplomasi kemanusiaan, dengan peran strategis pemerintah melalui pendekatan tersebut.

Potensi yang dimaksud adalah berupa jaringan persahabatan global, nilai-nilai Islam moderat, dan konsep negara agama yang dapat menjadi sentral dalam komunikasi diplomasi kemanusiaan global.

Meskipun demikian, Muhammadiyah telah berperan aktif dalam diplomasi kemanusiaan melalui strategi diplomasi antaragama dan budaya yang memanfaatkan jaringan persahabatan global.

Contohnya adalah Forum Perdamaian Dunia dan Dialog Kemanusiaan Internasional, yang menjadi duta penting perdamaian di Thailand selatan dan Filipina selatan. Majelis Pakar LHKI PP Muhammadiyah melalui Forum Diklat Diplomatik mengajak para pimpinan Muhammadiyah untuk terus mempererat hubungan antarbangsa melalui diplomasi antarbudaya dan agama.

Kegiatan diplomasi di tingkat global penting untuk mendorong peradaban yang lebih manusiawi. “Kami berterima kasih kepada forum pelatihan yang telah membuat kesepakatan ini,” ujarnya. “Pak Muhammadiyah membutuhkan dukungan para pemimpin senior yang memiliki pengetahuan diplomasi.”

Pelatihan diplomasi ini akan berlangsung selama dua hari, Senin hingga Selasa (7-8 Juli 2024) di Pusdiklat UMJ. Pelatihan ini akan menghadirkan pembicara dari berbagai latar belakang, termasuk mantan duta besar, akademisi, dan praktisi.

Sebanyak 60 peserta antusias mengikuti siklus pelatihan. Mereka adalah para pengurus Muhammadiyah dari berbagai latar belakang, termasuk akademisi dan praktisi.

Di usianya yang ke 68 tahun, Universitas Muhammadiyah Jakarta mendapat akreditasi unggul dari Komisi Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi pada tanggal 5 Maret 2024. Tahun ini, UMJ yang merupakan kampus tertua dari 163 kampus PTMA, memiliki 16 program studi dengan akreditasi unggul. Kami memiliki dua program studi yang telah mendapat sertifikat A, total mahasiswa kami yang telah memperoleh gelar doktor sebanyak 238 orang dan yang sedang melanjutkan ke program doktor sebanyak 92 orang.

Dengan akreditasi unggul dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisiyah (PTMA) tertua, UMJ meningkatkan profesionalisme dan produktivitas, juga memantapkan budaya keilmuan unggul berbasis Al-Islam Chemhammadiyahan. UMJ hingga saat ini telah menghasilkan lebih dari 51.093 lulusan yang berperan aktif di berbagai bidang dan berkontribusi terhadap pembangunan bangsa dan bangsa Indonesia.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours