Dinamika Bisnis Elnusa Hingga Raih Pendapatan dan Laba Tertinggi

Estimated read time 4 min read

dlbrw.com, JAKARTA – Presiden dan Direktur PT Elnusa Tbk (ELSA), Bachtiar Soria Atmadja sempat memaparkan kiprah perusahaannya selama 55 tahun beroperasi. Elnusa didirikan pada tanggal 25 Januari 1969 dan baru diresmikan pada tanggal 9 September 1969.

Bachtiar mengatakan, selama lebih dari lima dekade Elnusa telah mengalami banyak transformasi bisnis. Transformasi ini, jelasnya, tergantung mau atau tidaknya seseorang. Hal ini merupakan bentuk respon terhadap iklim perekonomian dan industri khususnya di Indonesia.

Ia menyebutkan, saat pertama kali muncul, Elnusa merupakan perusahaan jasa penunjang telekomunikasi maritim dengan nama Elektronika Nusantara. Lalu ada serangkaian inovasi. Saat ini Elnusa memposisikan diri sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa energi terintegrasi. Komitmen anak angkat Pertamina Hulu Energi (PHE) ini adalah terus berkontribusi pada industri migas.

“Elnusa mengalami banyak dinamika yang mentransformasikan Elnusa menjadi seperti yang kita lihat saat ini,” kata Battiar pada Media Gathering 2024 – Elnusa Journalism Award di Graha Elnusa, Jakarta, Jumat (7/12/2024).

Ia menegaskan, industri migas dalam skala nasional dan global terus mengalami perubahan. Hal ini tentunya mempengaruhi kinerja perusahaan. Apalagi dalam 10 tahun terakhir.

Manajemen berusaha merespons apapun yang terjadi. Hal ini terlihat dari strategi yang diterapkan perusahaan yang tetap stabil di tengah dinamika yang ada.

“Bagaimana kita menyikapi perubahan situasi dengan menetapkan strategi yang kami yakini akan memberikan hasil optimal saat ini dan di masa depan,” kata Bhattiar.

Dia memastikan beberapa permasalahan bisnis yang mereka hadapi telah terselesaikan. Dia mencontohkan kontroversi mega bank yang sudah berlangsung puluhan tahun dan berhasil diselesaikan. Dengan demikian, Elnusa, lanjutnya, mampu tumbuh dan menghidupkan kembali bisnis jasa hulu setelah masa penurunan harga minyak akibat serpih minyak sekitar satu dekade lalu.

“Dan masih banyak lagi perbaikan lainnya. Dengan kondisi tersebut, Elnusa berhasil meraih pendapatan dan laba tertinggi sepanjang sejarah Elnusa pada tahun 2023,” kata Hatyar.

Hasil laba bersih Elnusa pada tahun 2023 sebesar Rp 503 miliar. Angka tersebut menunjukkan pertumbuhan sebesar 33% year-on-year (YoY). Perseroan melaporkan pendapatan usaha pada tahun fiskal 2023 sebesar Rp 12,5 triliun, tumbuh 2% year-on-year dibandingkan periode 2022.

Segmen jasa distribusi dan logistik energi menyumbang 53% terhadap pendapatan korporasi konsolidasi, jasa hulu migas terintegrasi 34%, dan jasa penunjang migas 13%. Berkat pencapaian tersebut, perseroan mencatatkan EBITDA sebesar Rp 1,28 triliun, tumbuh 11,8% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 1,14 triliun. Lalu, laba kotor Rp1,16 triliun, laba usaha Rp669 miliar, dan setara kas mencapai Rp2,07 triliun.

“Kami akan terus berupaya untuk menulis ulang sejarah di masa depan. Kami yakin hanya dengan kerja yang cerdas, ikhlas, dan teliti semua tantangan bisnis dapat diselesaikan,” kata Hatyar.

Dalam keterangan resmi Pertamina, Chief Financial Officer Elnusa Stanley Iriawan mengatakan laba bersih tahun anggaran 2023 dikontribusikan 64% oleh segmen jasa distribusi dan logistik energi, 15% dari jasa hulu migas terintegrasi dan penunjang migas. jasa sebesar 21%. Salah satu pendorong peningkatan laba bersih Elnusa adalah peningkatan sejumlah pengerjaan proyek di segmen jasa distribusi dan logistik energi. Pada tahun 2022 dari Rp305,6 miliar menjadi Rp320,5 miliar pada tahun 2023.

Pertumbuhan sebesar 4,9% terjadi pada unit jasa transportasi BBM, niaga BBM melalui inovasi product blending B35 (B0 dan FAME), pengelolaan depo dan CSO infrastruktur. Segmen jasa hulu migas juga turut menyumbang peningkatan laba bersih. Dari Rp20,2 miliar pada tahun 2022 menjadi Rp74,8 miliar pada tahun 2023. Angka tersebut menunjukkan pertumbuhan sebesar 270%.

“Bisnis jasa survei seismik dan jasa produksi migas juga cukup mendukung pertumbuhan pendapatan dan laba bersih perusahaan, antara lain melalui jasa perbaikan hidrolik, jasa penyemenan, dan pengeboran unit usaha jasa lumpur,” kata Stanley.

Hasil laba bersih tersebut juga tidak terlepas dari kontribusi pada segmen jasa penunjang, yakni dari Rp52,1 miliar pada tahun 2022 menjadi Rp107,6 miliar pada tahun 2023. Peningkatan tersebut tercatat sebesar 106%, juga melalui pemanfaatan sumber daya kapal yang mencapai 80%. pemanfaatan gudang, pengembangan IoT dan telco, serta intensifikasi kapasitas produksi dengan peningkatan kinerja pada bisnis OCTG. Hasil tersebut mencerminkan kinerja yang solid dalam pemanfaatan sumber daya Elnusa Group.

Stanley menjelaskan, kinerja tahun buku 2023 merupakan bukti nyata komitmen dan konsistensi perseroan dalam menerapkan strategi bisnis berkelanjutan. “Pada tahun 2024, kami optimis dapat melanjutkan hasil kinerja yang kuat dengan mengedepankan berbagai upaya akselerasi dan mendorong pertumbuhan yang lebih agresif serta fokus pada perluasan bisnis inti kami,” kata Stanley.

Bhattiar menjelaskan, banyak inovasi yang dihasilkan petinggi Elnusa dalam beberapa tahun terakhir. Ini seperti unit pengeboran hidrolik, yang merupakan kombinasi kebutuhan pengerjaan ulang yang baik dengan pengeboran eksplorasi yang dibutuhkan oleh pelanggan. Elnusa juga berhasil memformulasikan semen cair merah putih untuk pengeboran yang lebih efisien dan efektif, serta banyak inovasi lainnya.

Elnusa juga fokus pada aspek keberlanjutan. Mereka menyadari bahwa menjaga kesehatan dan keselamatan pekerja bukanlah satu-satunya aspek penting dalam keberlanjutan usaha. Sementara itu, Elnusa berupaya mempercepat program kepedulian lingkungan, sosial, dan masyarakat untuk menjamin keberlanjutan usaha dalam jangka panjang.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours