Dinas KPTPH: Target tumpang sisip padi Lampung seluas 4.500 hektare

Estimated read time 2 min read

Bandarlampung (Antara) – Dinas Konservasi Pangan, Nutrisi Tanaman, dan Hortikultura (KPTPH) Provinsi Lampung berencana menambah luas tanam Program Padi Terpadu di Lampung menjadi 4.500 hektar. “Untuk mencegah dan memprediksi tertundanya musim tanam akibat kondisi cuaca El Nino yang terjadi pada tahun lalu, beberapa kegiatan telah dilakukan, salah satunya adalah penambahan luas tanam dan ada kegiatan tambahan dalam pelaksanaannya. program ini.” dia berkata. Kepala Dinas Keamanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (KPPTPH) Provinsi Lampung Bani Esprianto pada Sabtu di Bandar Lampung.

Ia mengatakan, target benih sekitar 4.500 hektare akan dipenuhi pemerintah pusat. Dan uangnya akan dialokasikan pada lahan sasaran, dan jika berhasil akan dikembangkan secara besar-besaran.

Dijelaskannya, pencampuran dilakukan dengan cara menanam padi di lahan pertanian, tepat di antara penanaman tanaman seperti kelapa sawit dan karet, dengan jarak tanam 2-3 meter.

Ditambahkannya: “Tanaman padi dilakukan dengan varietas padi tinggi, sebaiknya jenis Anpago. Padi Fogo tahan kekeringan sehingga cocok untuk tumpangsari.”

Ia menambahkan, program multi-tanam ini dilakukan tidak hanya untuk menambah luas lahan pertanian, namun juga untuk mencegah kekeringan.

Lebih lanjut dikatakannya, “Ini khusus ditanam untuk padi di antara tanaman lainnya. Ini akan dilakukan di sembilan distrik, antara lain distrik Thangamus, Peshawar, dan Waikanan.” Baca juga: Petani Bixi Kembangkan 13 Bibit Anpago Untuk Tingkatkan Hasil, Menurut Dia Target Tanam Padi Sistem Hibrida Di Lahan 4.500 Hektare, Dari Luas Lahan Yang Telah Digarap 1.612 Hektare.

“Mudah-mudahan ini juga bisa meningkatkan hasil lahan pertanian di Lampung saat ini,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours