Dinkes DKI sebut lumpuh akibat polio belum bisa diobati

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Kepala Seksi Epidemiologi, Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dr. Budi Setiawan mengatakan, kelumpuhan akibat polio saat ini belum bisa disembuhkan, sehingga cara terbaik adalah mencegah penyakit tersebut. “Sampai saat ini pasien lumpuh belum bisa disembuhkan, hanya bisa dicegah sebelum penyakitnya, kalau penyakitnya tidak parah atau parah, jangan sampai meninggal,” ujarnya dalam forum online. pemeriksaan di Jakarta, Kamis.

Menurutnya, pencegahan yang paling efektif adalah dengan pemberian vaksin polio berupa empat tetes vaksin dan dua tetes polio.

Polio merupakan penyakit yang menyerang sistem saraf yang disebabkan oleh virus. Virus polio masuk ke dalam tubuh dan tumbuh di vagina.

Jika daya tahan tubuh tidak terbentuk, meskipun daya tahan tubuh baik, tidak akan menimbulkan infeksi, dan virus memiliki kemampuan yang kuat untuk masuk ke sistem saraf.

“Waktu masuknya virus ke dalam tubuh hingga muncul gejala kelumpuhan adalah minggu pertama hingga tiga minggu. Hati-hati dengan perubahan aktivitas anak, terutama yang membutuhkan banyak gerak,” kata Budi.

Menurut penelitian, sekitar 90 persen penderita polio tidak menunjukkan gejala apa pun, antara lain pilek, demam, batuk, pilek, diare ringan, mual, muntah.

Tanda dan gejalanya adalah kelumpuhan mendadak, terutama pada tubuh bagian bawah atau kaki, kemudian gejala tersebut akan diderita pasien seumur hidup, kata Budi.

Ia menambahkan, sejak kasus kelumpuhan mendadak akibat polio, ada sekitar 200 anak yang terkena dampaknya.

Lagi pula, 200 orang ini mungkin tidak lumpuh, tetapi mereka akan menderita radang otak dan sumsum tulang belakang dalam bentuk klinis pasien yang menderita otot kecil dan sering gemetar.

“Sisa permasalahannya tersembunyi di lingkungan, jadi dari 200 anak ada 191 anak yang tertular tapi tidak menunjukkan gambaran sehat, mungkin imunnya bagus, sudah tertantang, semakin kuat,” kata Budi. menjelaskan. Untuk mencegah anak-anak terkena polio, khususnya di Jakarta, diadakan Pekan Nasional Pencegahan Polio (PIN Polio). Latihan PIN Polio putaran pertama dilaksanakan pada tanggal 23 hingga 29 Juli 2024. Kemudian PIN Polio putaran kedua dilaksanakan pada tanggal 6 hingga 12 Agustus. Vaksin ini untuk anak hingga usia 7 tahun 11 bulan 29 hari. Baca Juga: Dinkes DKI Ingin Anak Vaksinasi Polio Dapat PIN Lagi dan Mulai dari Sampah

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours