Diperingati 16 September 2024, Ini Contoh Ceramah tentang Maulid Nabi

Estimated read time 5 min read

JAKARTA – Itulah sederet contoh perbincangan seputar Maulid Nabi. Peringatan Maulid Nabi 1446 H pada tanggal 12 Rabiul Awal bertepatan dengan Senin, 16 September 2024. Pemerintah menetapkan hari itu sebagai hari libur nasional.

Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk melengkapi acara Maulid Nabi adalah melalui mempelajari ceramah Maulid Nabi. Artikel kali ini akan membahas tentang contoh percakapan tentang Maulid Nabi, Simak!

3 Contoh teks pidato Maulid Nabi Muhammad SAW

1. Contoh pertama

Assalamualaikum warahmetullahi wabarakatuh.

Hari ini kita berada di bulan Rabiul Eval. Bulan kelahiran Nabi. Bulan kelahiran Nabi. Di bulan Rabi’ul Awal, tahun demi tahun, sejak perayaan hari lahir pertama di awal abad ketujuh Hijriah, umat Islam di berbagai belahan dunia merayakannya dengan penuh suka cita dan kebahagiaan.

Mengapa kita merayakan ulang tahun? Sebab kelahiran Nabi Muhammad SAW ke bumi ini merupakan nikmat dan rahmat terbesar yang Allah anugerahkan kepada kita. Perayaan ulang tahun merupakan wujud rasa syukur kita kepada Tuhan atas nikmat yang sangat luar biasa ini.

Merayakan hari lahir merupakan wujud rasa cinta kita kepada manusia paling mulia dan makhluk paling utama, Baginda Nabi SAW. Melalui perayaan maulid, kita diingatkan untuk terus mencintai Rasulullah.

Nabi Muhammad bahkan mengajarkan kita untuk mensyukuri hari ulang tahunnya. Ketika ditanya tentang puasa sunnah pada hari Senin, beliau menjawab:

“Pada hari itulah aku dilahirkan dan wahyu pertama diturunkan kepadaku” (HR Ahmad dan al-Beihaki dalam Dala’il an-Nubuwwah)

Dalam rangkaian acara peringatan Maulid Nabi banyak terdapat amal shaleh yang dianjurkan syariat, seperti membacakan ayat suci Alquran, memberi makan, berdoa bersama dan menjadikannya sebagai ajang silaturahmi serta mempererat tali persaudaraan. antara sesama umat Islam. Dan tentunya menjadi kegiatan untuk memperbanyak bacaan Sholavat.

Demikian perbincangan singkat di hari penuh berkah ini. Semoga bermanfaat dan membawa keberkahan bagi kita semua. Amin.

2. Contoh kedua

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Mari kita puji syukur terlebih dahulu kepada Allah SWT atas nikmat dan kebaikannya yang dapat kita jumpai pada hari ini. Apalagi dalam acara khusus memperingati Maulid Nabi Muhammad a.s.

Kami menyampaikan shalawat dan salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad (saw) dan keluarga, kolega, dan teman-temannya. Nabi Muhammad SAW adalah pembimbing seluruh umat Islam dari zaman kegelapan menuju zaman terang.

Untuk memperingati Maulid Nabi, izinkan saya menyampaikan beberapa patah kata. Saya ingin menyampaikan tentang sosok manusia yang mulia di dunia ini. Tentunya setiap umat Islam mengetahui bahwa Nabi Muhammad mendapat julukan Al Amin yang artinya “orang yang dapat dipercaya”.

“Gelar yang mulia untuk menunjukkan pengakuan atas kejujurannya oleh masyarakat saat itu. Kejujuran merupakan nilai yang harus dijunjung tinggi oleh seluruh lapisan masyarakat.

Kejujuran dimulai dari kesadaran dan harus dilatih sejak dini. Misalnya dalam bidang sekolah, siswa dan guru harus mempraktikkan kejujuran. Misalnya tidak menyontek saat mengulang, tidak berbohong kepada guru, atau menyontek saat bermain dengan teman. Mungkin terkadang saat kita menghadapi situasi sulit bisa membuat kita sulit berkata jujur.

Namun perlu diingat bahwa sebagaimana diterima oleh Nabi Muhammad SAW, maka suatu perilaku yang terpuji dan terhormat harus tetap dilakukan. Beliau tidak mengajarkan kebohongan atau menyembunyikan sesuatu demi kepentingan tertentu. Sebagaimana tercantum dalam surat Al-Ahzab ayat 21 yang artinya:

“Sesungguhnya Rasulullah (saw) itu sendiri adalah contoh bagi kamu, (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap rahmat Allah dan (datangnya) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah .

“Tentunya mendapat gelar Al Amin merupakan sebuah pujian tersendiri bagi seorang muslim. Amalan kejujuran Nabi Muhammad SAW merupakan salah satu akhlak mulia lainnya yang patut kita teladani, semoga kita semua mampu mengamalkannya.

Demikian yang dapat saya sampaikan pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW hari ini. Semoga bermanfaat dan seluruh umat Islam di sekolah ini dapat mengamalkan akhlak kejujuran sebagaimana pesan Nabi Muhammad SAW.

Assalamu’alaikum Warahmetullahi Wabarakatuh.

3. Contoh ketiga

Esselamu’alaikum Warahmetullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbil alamin, wasolatu wassalamu ala asyrafil enbija’ uel mursalin, wa’ala alihi washohbihi ajma’in. Amma ba’du

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas nikmat dan kebaikan-Nya, pada malam ini kita dapat turut serta dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, 12 Rabiul Awal 1445. H .

Sungguh suatu kebahagiaan bagi saya bisa menghadiri dan menyambut acara ini. Selamat hadirin, bagi kita umat islam, Nabi Muhammad a.s. diyakini sebagai teladan dan teladan terbaik bagi umat manusia.

Beliau memancarkan kecerdasan yang luar biasa, kepribadian yang agung, akhlak yang luhur serta kepemimpinan yang tegas dan bijaksana. Nabi Muhammad SAW adalah teladan yang patut disembah oleh kita umat Islam. Setiap langkah selalu dalam kendali Tuhan.

Perbuatan dan perkataannya merupakan mutiara yang berharga, menjadi landasan pembentukan moral umatnya untuk bertindak dan menjadi hukum yang dihormati. Tidak ada yang bisa meragukan kehebatan Nabi Muhammad SAW. Kepribadian teladan dalam segala hal.

Nabi sebagai suami teladan, sebagai ayah teladan, sebagai guru teladan, sebagai sosok teladan, sebagai ahli strategi teladan, sebagai ekonom teladan, sebagai pejuang hak asasi manusia teladan, dan sebagai kepala negara teladan.

Allah menyebutkan bahwa Dia adalah Utusan Allah, yang dipilih di antara banyak rasul sebelumnya. Padahal, kehadiran Muhammad merupakan berkah bagi alam semesta, sebagaimana QS Al Anbiya’ (21) ayat 107.

“Dan Kami tidak mengutus kamu hanya untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam.”

Demikian contoh Muhammad a.s. itu adalah sesuatu yang penting bagi setiap orang. Semoga dengan meneladani beliau, kita mampu melakukan pembenahan sistem dan tatanan yang ada, menuju tujuan yang lebih baik dan mulia, yaitu terciptanya negara yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafuur (makmur dan penuh ampunan Allah).

Demikianlah pidato saya dalam rangka memperingati Maulid Nabi Besar Muhammad SAW. Mudah-mudahan apa yang saya kemukakan tadi dapat membangkitkan kesadaran di kalangan kita, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, dan berbangsa, khususnya umat Islam terhadap ajaran dan teladan Nabi Muhammad a.s.

Assalamu’alaikum Warahmetullahi Wabarakatuh.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours