Diprediksi Meluncur di Indonesia, Ini Tujuan Yamaha Pakai Mesin Turbo

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Yamaha Indonesia dikabarkan akan meluncurkan sepeda motor Turbo pada pekan depan.

Namun hingga berita ini diturunkan, Yamaha Indonesia belum mengeluarkan pernyataan resmi.

Penggunaan supercharger pada mesin untuk mengurangi emisi sekaligus mengurangi konsumsi bahan bakar sudah menjadi keharusan bagi produsen mobil.

Selain dua poin di atas, turbocharging menawarkan keunggulan dari segi performa tinggi meski kapasitas mesinnya kecil.

Namun pabrikan sepeda motor tidak menggunakan turbocharger. Dan baru-baru ini Yamaha dikabarkan sedang memulai pengembangan supercharger untuk sepeda motor dan akan menjadi sumber tenaga pada model masa depan mereka.

Bahkan, para insinyur Yamaha sendiri sudah memulai proyek pengembangan mesin turbo ini sejak tahun 2017.

Dan jauh sebelum itu, pada tahun 1982-1984, Yamaha sendiri memiliki mesin 4 silinder turbo XJ650 berkapasitas 653cc bertenaga 90 hp pada putaran 9.000 rpm.

Untuk pengembangan tersebut, perusahaan sepeda motor berlambang garpu ini mulai bereksperimen dengan layout turbo pada mesinnya.

Memiliki dimensi yang lebih kecil, memasang turbo pada mesin sepeda motor menjadi sebuah tantangan tersendiri. Dan Yamaha mencoba memasangnya di knalpot, yang posisinya agak tidak biasa, sementara yang lain dipasang secara alami di dekat stopkontak.

Yamaha sendiri akhirnya memutuskan untuk menggunakan opsi kedua, yaitu posisi turbo yang biasa ada di industri otomotif. Dan lokasi tradisional ini juga dikaitkan dengan biaya dan kemudahan pemasangan selama produksi.

Tantangan selanjutnya dalam penggunaan turbo pada mesin sepeda motor adalah masalah keselamatan. Seperti kita ketahui, turbo membuat akselerasi mesin menjadi lebih keras dan bukan tidak mungkin jika tidak bisa dikendalikan oleh pengendara dengan sempurna.

Power-to-weight ratio (PWR) atau rasio power-to-body pada sepeda motor tentunya akan sangat buruk jika mesinnya menggunakan turbo. Misalnya saja Yamaha MT-10 yang berbobot sekitar 212 kg ini memiliki mesin 1.0 liter turbo bertenaga 158 hp.

Tanpa turbo pun PWR turun menjadi 0,7hp/kg, rasionya mendekati 1:1, lalu bagaimana dengan turbo? Tentu akan menjadi tantangan saat pengendalian, hal ini juga diakui pihak Yamaha.

Pengaturan boost mix atau turbo cukup kritis, memerlukan toleransi terbaik untuk menjaga tenaga dan emisi.

Sebagai perbandingan, mobil sport seperti Ferrari Enzo sendiri memiliki PWR sekitar 0,4bhp/kg (651bhp untuk bobot 1.480kg), lebih kecil dibandingkan MT-10 standar non-turbo. Dengan itu, Enzo mampu berakselerasi 0 – 100 km/jam dalam 3,14 detik dan mencapai kecepatan tertinggi 355 km/jam.

Selain itu, menarik untuk menyimak persyaratan mesin dengan standar Euro 5 di Eropa yang mulai berlaku pada 1 Januari 2020. Hal ini tentunya menjadi tantangan lain bagi Yamaha untuk segera memproduksi sepeda motor dengan aturan standar Euro 5. .

Artinya Yamaha setidaknya hingga akhir tahun ini sudah memperkenalkan model modern baru bermesin turbo. Namun belum ada informasi resmi dari Yamaha mengenai masalah ini

Produsen sepeda motor lain yang juga mengembangkan mesin turbo adalah Kawasaki melalui sahnya Ninja H2R. Ia memiliki 310 tenaga kuda dan menekan mesin Chevrolet Camaro 2020 di antara dua kaki.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours