Diretas hacker Korea Utara, Indodax pastikan aset member tetap aman

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Presiden bursa mata uang kripto Indodax mengungkap alasan layanan tersebut tidak tersedia sejak 11 September setelah tim keamanannya sebelumnya menemukan indikasi akses dan insiden ilegal di server Indodax yang menyebabkan kerugian ratusan miliar. Rupiah.

Mereka menemukan peretasan yang dilakukan oleh peretas dari Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK).

CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan dalam keterangan resminya pada hari Sabtu: “Berdasarkan analisis badan keamanan cryptocurrency terkemuka dunia yang membantu kami hari ini, jelas bahwa serangan tersebut memiliki hubungan dengan Korea Utara (Korea Utara)”.

Menurut Oscar, peretas yang sebelumnya terkait dengan Korea Utara telah menyerang bursa mata uang kripto global lainnya. Mereka dikatakan fokus pada banyak pertukaran mata uang kripto dengan likuiditas dan standar global.

Oscar mengatakan pihaknya saat ini bekerja sama dengan Cyber ​​Mabes Bareskrim Polri untuk menyelesaikan kejadian tersebut, mereka juga telah berkoordinasi dengan Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi) dan OJK (Otoritas Jasa Keuangan).

“Kami menyadari ini merupakan ancaman global yang serius, sehingga kami telah berkoordinasi dengan Cyber ​​​​Bareskrim Polri untuk menyelesaikan kejadian ini dengan cepat dan efektif,” ujarnya.

Meski demikian, para member dan investor Indodax masih harus bersabar melihat nasib asetnya. Manajemen Indodax membutuhkan waktu beberapa hari untuk memasang stopkontak sebelum dibuka kembali.

Indodax, sebuah perusahaan berbasis teknologi di sektor blockchain dan aset kripto yang memperdagangkan Bitcoin dan mata uang kripto lainnya, tidak dapat dihubungi oleh investor pada Sabtu pagi. Meski demikian, Indodax memastikan aset anggota tetap aman.

“Saldo aset cryptocurrency dan rupee di akun Indodax tetap aman 100 persen. Kami telah mengambil langkah pengamanan yang ketat untuk memastikan tidak ada dana anggota yang terpengaruh oleh serangan ini.” Dan semuanya aman,” tambah Oscar.

Oscar mengatakan, total aset cryptocurrency yang dimiliki Indodax saat ini bernilai lebih dari Rp 11,5 triliun, lebih besar dari penjumlahan 100% aset saldo anggota, sehingga saldo anggota terjamin.

“Setelah maintenance diaktifkan, sistem Indodax akan kembali beroperasi normal. Aset member baik rupee maupun aset cryptocurrency akan tetap sama. Member dapat kembali melakukan trading, deposit atau penarikan aset cryptocurrency seperti semula.” Indodax mohon maaf sebesar-besarnya. kejadian ini,” tambahnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours