Dirut BSI sebut likuiditas ample merespon isu Muhammadiyah tarik dana

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antara) – Direktur Utama Bank PT Syariah Indonesia Tbk (BSI) Heri Gunardi membenarkan posisi likuiditas perseroan masih cukup (misalnya), menyikapi penarikan uang Muhammadiyah dari Bank Syariah.

“Likuiditas kita misalnya, ya cukup kuat. Solid,” kata Herry saat ditemui media usai konferensi pers “BSI International Expo” di Jakarta, Jumat.

Sebelumnya pada Senin (10/6), menjawab pertanyaan awak media, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Diane Adiana Reo membenarkan saat ini BSI masih sangat likuid sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Masalah Penarikan Dana Muhammadiyah.

Dari segi normatif, menurut Diane, penarikan bank sebenarnya merupakan peristiwa yang biasa terjadi selama bank mempunyai dana yang cukup untuk berjaga-jaga jika sewaktu-waktu ada pihak ketiga yang ingin menarik uangnya.

Terkait hubungan BSI dan Muhammadiyah, Dian mengatakan sudah menjadi tanggung jawab manajemen dan pemegang saham untuk mengkomunikasikan permasalahan tersebut kepada publik dengan lebih baik.

Diane berharap pihak-pihak terkait dapat segera menyelesaikan persoalan penarikan dana Muhammadiyah dari BSI agar tidak menimbulkan spekulasi yang tidak perlu di masyarakat.

Seperti diberitakan sebelumnya, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah memutuskan mengalihkan dananya dari BSI ke beberapa bank syariah lainnya.

Rabu (5/6), menanggapi isu yang beredar di masyarakat, Ketua Bidang Ekonomi, Bisnis, dan Industri Halal PP Muhammadiyah, Anwar Abbas mengungkapkan, porsi uang Muhammadiyah di BSI jauh lebih tinggi dibandingkan di bank syariah lainnya. masih kecil Dari sudut pandang bisnis, hal ini dapat menimbulkan risiko konsentrasi.

Muhammadiyah, Anwar menekankan komitmen tinggi dalam mendukung perbankan syariah. Oleh karena itu, organisasi Islam terus merasionalisasi dan mengkonsolidasikan masalah keuangannya.

Dalam keterangan terpisah, Sekretaris Perusahaan BSI Wisnu Sunandar mengatakan BSI selalu berkomitmen memenuhi harapan seluruh pemangku kepentingan dengan menerapkan prinsip keadilan, keseimbangan, dan kemanfaatan (Masalahat) sesuai syariat Islam. Perusahaan akan terus berupaya memberikan pelayanan terbaik dan berkontribusi terhadap pengembangan ekonomi syariah Indonesia.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours