Dirut BTN: Dana abadi jadi solusi untuk atasi “backlog” perumahan

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) Nixon LP Napitupulu meyakini dana abadi perumahan bisa menjadi solusi yang lebih baik dalam menyelesaikan permasalahan backlog perumahan nasional.

“Kalau BTN ditanya usulannya apa, pembentukan endowment fund ini bisa menghasilkan 600 ribu rumah per tahun untuk menyelesaikan backlog lebih cepat. “Tujuannya (dibandingkan dengan taruhan Tapera) sama (mengatasi) backlog,” kata Nixon kepada wartawan usai peninjauan Race Expo di Hotel Aryaduta Jakarta, Jumat.

Nixon mengatakan pihaknya telah mengajukan usulan konsep housing trust kepada pemerintah dan berharap pemerintah menyetujui usulan tersebut. Menurut dia, dengan bantuan skema endowment capital, sebanyak 3 juta rumah yang ditetapkan bisa dibangun selama masa pemerintahan baru.

Namun hanya mengandalkan skema Dana Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang diterapkan selama ini, Nixon mengingatkan pembangunan 3 juta rumah akan membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“(Target) 3 juta (rumah), artinya 600 ribu rumah setahun. Saat ini hanya ada 200 ribu rumah per tahun, jadi (targetnya meningkat) 3 kali lipat. Untuk melipatgandakannya, skema perlu diubah. Skema yang kami usulkan menggunakan dana dari dana abadi. “Selain bauran dana abadi, hasilnya adalah pembayaran subsidi selisih bunga,” jelasnya.

Menurut Nixon, pada awal pembentukannya, dana abadi yang dihimpun tidak terlalu besar sehingga harus dipadukan dengan dana hibah talangan bunga (SBB).

Model endowment yang ditawarkan BTN menggunakan dana FLPP yang kemudian diinvestasikan pada instrumen tertentu. Pendapatan atau keuntungan dari investasi tersebut nantinya dapat digunakan untuk membayar SBB.

“Menurut kami, satu FLPP akan terlalu mahal bagi pemerintah dari sudut pandang anggaran. Kalau SSB saja, dalam jangka panjang juga akan mahal. Jadi yang terbaik jalan tengahnya, ada wakaf. “Tapi sampai kita menggalang dana abadi lebih banyak ya, mungkin dengan SSB dulu,” kata Nixon.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours