Disdik DKI hentikan KJP siswa yang terjerat judi daring

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Dinas Pendidikan Provinsi DKI siap menghentikan sementara bantuan pendidikan sosial Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus bagi pelajar yang melakukan perjudian online untuk menimbulkan efek jera. Tapi kalau sudah terjadi berulang-ulang dan ada setoran yang cukup besar, maka kalau terdaftar di KJP akan kami hapus, kata Plt Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Budi Awaluddin saat ditemui di gedung PKK Melati Jaya. , Jakarta Selatan, Senin.

Budi mengatakan, hal ini merespons Satgas Pemberantasan Judi Internet yang membeberkan data kecamatan di Jakarta dengan jumlah pejudi online terbanyak.

Pihaknya semakin membenarkan data Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan mengenai pelaku judi online, khususnya pelajar yang terlibat.

“Kemarin juga kami teruskan ke Menko Polhukam untuk meminta datanya agar bisa kami bandingkan lagi,” ujarnya. Baca juga: Polisi Tangkap 29 Pelaku Judi Online di Jakarta Barat. Pihaknya akan terlebih dahulu mengadakan kelas secara bertahap dan juga menghubungi orang tua siswa yang terlibat perjudian online untuk mendapatkan informasi.

Penyuluhan dan pemanggilan juga dilakukan kepada orang tua yang anaknya terlibat perjudian online namun tidak terdaftar sebagai penerima bantuan sosial (bansos) bidang pendidikan. “Kalau misalnya bukan penerima KJP, kami kasih saran dan telepon orang tuanya,” ujarnya. Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto membeberkan sebaran wilayah dengan populasi pemain judi online tertinggi di Jakarta. Baca Juga: Pemprov DKI Awasi ASN Cegah Judi ‘Online’ Menurut data Satgas Judi Internet, Kecamatan Cengkareng menjadi wilayah dengan jumlah pelaku terbanyak. Yakni 14.782 orang dengan total transaksi mencapai Rp 176 miliar. Selain itu, di wilayah Kalideres terdapat 9.825 pemain online dengan total transaksi mencapai Rp 113 miliar.

Lalu di kawasan Tambora ada 7.916 orang dengan total transaksi Rp 196 miliar. Sedangkan Kecamatan Penjaringan memiliki 7.127 pemain yang online dengan total transaksi mencapai Rp 108 miliar.

Untuk Kabupaten Kemayoran terdeteksi 6.080 pemain online dengan total transaksi mencapai Rp 118 miliar. Baca Juga: DKI batalkan KJMU jika penerima manfaat terlibat perjudian online

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours