Dishub DKI tempatkan teknologi AI di 40 simpang lampu lalu lintas

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Dinas Perhubungan DKI Jakarta memasang teknologi kecerdasan buatan (AI) di 40 lampu lalu lintas dari total 321 persimpangan di berbagai wilayah administrasi di Jakarta.

“Sistem ini akan dimulai pada tahun 2022 dan berlanjut pada tahun 2023. Target kita ada 321 simpang yang menggunakan kecerdasan buatan. Kita sudah mengembangkan 40 simpang dengan sistem kecerdasan buatan,” kata Kepala Badan Pengelola Sistem Lalu Lintas DKI Jakarta. Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, Yayat Sudrajat, pada seminar online “Sistem Manajemen Lalu Lintas Cerdas Menuju Jakarta Sebagai Kota Global” yang digelar Pemprov DKI Jakarta, Rabu.

Beberapa persimpangan tersebut antara lain Jalan Kyai Tapa-Jalan Daan Mogot, Jalan S. Parman-Jalan Tomang Raya, Jalan Gatot Subroto-Jalan Rasuda Said, Jalan M. Wahidin, Jalan Gunung Sahari-Jalan Manga Besar.

Menurut Yayat, sistem kecerdasan buatan ini dapat membantu mengidentifikasi jumlah lalu lintas di setiap persimpangan, jenis kendaraan seperti berat, ringan, bahkan sepeda. Selain itu, sistem ini membantu melacak pelanggaran yang dilakukan pengguna jalan, seperti tidak memakai sabuk pengaman.

“Kita mempunyai sistem intelijen yang membuat lampu lalu lintas menjadi lebih efisien. Dengan sistem kecerdasan buatan ini, lampu lalu lintas akan efisien, efektif, dan waktu tunda lampu lalu lintas bisa lebih cepat. dia menjelaskan. .

Kemudian, menurut Yayat, sistem kecerdasan buatan yang digunakan di persimpangan lampu lalu lintas membantu menyeimbangkan arus lalu lintas. Hal ini memperhitungkan lokasi atau kepadatan tidak hanya di jalan raya tetapi juga di persimpangan.

Manajemen Simpang Susun DKI Jakarta menggunakan kecerdasan buatan untuk menghitung volume berdasarkan karakteristik lalu lintas dan antrian. Apabila panjang antrian melebihi batas yang ditentukan maka sistem akan memprioritaskan hingga seluruh kaki simpang berjalan lancar.

Berdasarkan penelitian kami mengurangi waktu tunda sebesar 15 hingga 20 persen. Jika Simpang 321 menggunakan sistem ini, Insya Allah kemacetan lalu lintas bisa berkurang, kata Yayat.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours