Dishut Jabar gelorakan “pasar leuweung” tingkatkan ekonomi petani

Estimated read time 2 min read

Garut (Antara) – Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat (DISHT) menggalakkan “pasar hidup” atau pasar cepat di kawasan wisata untuk mendorong pengembangan ekonomi petani hutan dengan menjual hasil hutan langsung di pasar tersebut.

“Kami mendorong petani kita untuk berani berjualan sehingga bisa mendapat penghasilan langsung,” kata Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat Dudt Ordin Penkapana saat membuka Pasar Hidup Pasisian di Seto Bagandt Tourist Garut Said di tempat. Kabupaten, Minggu.

Dikatakannya, program Pasar Leuweung merupakan kegiatan rutin yang ada di seluruh kota/kabupaten di Jabar setiap hari raya, yang bisa dirayakan dalam 22-24 kegiatan dalam setahun, salah satunya yang saat ini dilaksanakan di Situ Bagendit, Garut

Menurutnya, tujuan dari kegiatan ini adalah agar para petani hutan dapat menjual hasil hutan dan memperoleh penghasilan langsung dari penjualan di pasar hidup.

Dikatakannya, para petani hutan tidak hanya berjualan di pasar saja, namun harus didorong untuk memanfaatkan pasar online agar bisa menambah pendapatan.

“Dengan pasar hidup saat ini, kami menjadikannya pasar hidup digital, mendorong rekan-rekan kami yang berjualan di tenda-tenda ini untuk berjualan ‘online’,” ujarnya.

Ia menambahkan, kemeriahan aktivitas pasar Leuweung mendorong tempat wisata lokal seperti Situ Bagendit mampu menarik wisatawan dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat saat berwisata di hari libur.

Ia berharap program pasar tempat wisata ini mendapat dukungan dari para politisi, seperti diskon atau promosi lainnya, sehingga lebih banyak masyarakat yang dapat mengunjungi dan menikmati kegiatan pasar Liu Weng.

“Atraksi wisatanya bisa langsung, gratis sementara, atau misalnya diskon dan lain-lain. Ini akan semakin menambah keceriaan dan manfaat bagi warga Garut,” ujarnya.

Ia menambahkan, aktivitas pasar loak di tempat-tempat wisata bisa menjadi solusi untuk menarik pedagang lain datang ke pasar yang membludak dan berjualan di lokasi berbeda, bahkan mengganggu arus lalu lintas.

“Pasar tumpahan harus mengikuti pola seperti itu, semoga mereka bisa berdagang di tempat yang lebih menguntungkan,” kata Doudt.

Pj Gubernur Kabupaten Garut, Bernas Adjeedin mengatakan, Pemerintah Kabupaten Garut mendukung adanya kegiatan pasar untuk mendapatkan nilai tambah dalam mengembangkan potensi wilayah Garut.

“Dengan adanya acara Pasar Hidup ini menjadi kesempatan baik bagi kami untuk terus mengembangkannya di Kabupaten Garut,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours