Diskop-UKM Kulon Progo kurasi produk pertanian supaya naik kelas

Estimated read time 2 min read

Kulon Progo (ANTARA) – Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, tengah melaksanakan program pengolahan hasil pertanian berupa Melone 9 atau melon hidroponik hasil produksi petani Rumah Kaca Tri Erfin i Bugel, sehingga dibutuhkan di kelas

Direktur Koperasi dan UKM Kulon Progo di Kulon Progo, Selasa, Iffah Mufidati mengatakan, Diskop UKM Kulon Progo melakukan latihan langsung menggunakan media Every Friday on Product (SiJumKu) Kulon Progo untuk mempromosikan produk UMKM.

“Minggu lalu kami mengkonversi produknya menjadi Melone 9 atau melon hidroponik yang diproduksi oleh petani Green House Tri Erfin dari Pedukuhan II, Bugel,” kata Iffah.

Dikatakannya, kursus ini merupakan upaya pelatihan besar untuk meningkatkan pengetahuan dalam penerapan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Solusi manajemen bagi koperasi dan pemasaran terorganisir, pertanian dan kerajinan serta pelaku UMKM.

“Selain mengembangkan koperasi di Kulon Progo, kami juga mengembangkan usaha kecil-kecilan,” kata Iffah.

Pejabat Pendidikan Dwi Puji Astuti mengatakan, masih banyak yang harus dilakukan agar produk melon bisa dijual baik di pasar luas seperti toko umum swasta (ToMiRa), termasuk pasar online melalui BelaBeliKu, dan sumber lainnya.

Persyaratan tersebut antara lain memiliki sertifikat PIRT, memiliki izin edar dari BPOM, bersertifikat halal, memiliki HKI, mutu baik, bersih, penemuan, masa kadaluarsa dan penyimpanan yang baik.

“Dengan memenuhi persyaratan tersebut, kami berharap produk UMKM dapat dibandingkan dengan barang manufaktur dan bersaing di pasar,” ujarnya.

Dikatakannya, selain menyediakan MelonSweet Net 9 yang dibanderol Rp 30.000 per kilonya, program tim SiJumKu juga menyediakan produk olahan pisang buatan Sapti dari Banyuroto. Ada pula olahan berupa sambal teri, sambal tuna, dan sambal kentang mustofa buatan Martini dari Siwalan, serta olahan ikan, bakso ikan, dan sambal cumi buatan Binari dari Siwalan.

Dengan menggunakan media SiJumKu diharapkan produk UMKM dapat diolah sedemikian rupa sehingga produknya dapat memenuhi tuntutan peningkatan penjualan, termasuk di pasar online yang mampu bersaing dengan produk lain di pasar yang persaingannya sangat ketat.

“Kedepannya kami juga berharap hal ini dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan pendapatan dan kesejahteraan usaha kecil menengah di wilayah Kulon Progo,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours