Diskusi Literasi Digital Kemkominfo, Warga Pagar Alam Diajak Jadi Netizen Bijak

Estimated read time 3 min read

PAGAR ALAM – Alun-alun selatan Pagar Alam, Sumatera Selatan (Sumsel), berubah menjadi lautan manusia, Sabtu (29/6/2024) malam. Mereka hadir mengikuti diskusi literasi digital yang dipandu sejumlah artis ibu kota seperti musisi Tri Suaka, Dodhy Kangen Band, Syahriadi D’Academy 5, dan penyanyi Dandut Riecha Monica.

Diskusi luring yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bekerjasama dengan komunitas pemuda setempat, mengangkat tema “Menjadi Netizen Cerdas Menggunakan Media Sosial”, bertujuan untuk mengedukasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan perlunya menggunakan media sosial dengan bijak. media sosial. Diskusi yang dibingkai dalam format talkshow ini menjadi “fitur” pameran Besemah Expo 2024 yang didedikasikan dalam rangka HUT Kota Pagar Alam ke-23.

Di awal pembahasan, musisi Tri Aji Suaka menyampaikan bahwa media sosial dapat digunakan untuk menciptakan atau mengelola citra seseorang atau suatu merek tertentu. Citra yang baik hanya dapat dicapai dengan pengelolaan yang tepat dan baik, sehingga menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi.

Tri Suaka mengatakan: “Kegunaan media sosial untuk pemasaran karena memberikan interaksi langsung dengan khalayak yang cepat dan luas serta membuka peluang karir baru dan inovasi.

Namun menurut Tri Suaki, untuk mencapai kesuksesan dalam branding, netizen harus mendefinisikan tiga hal utama yaitu tujuan, audiens, dan konten. “Tentukan tujuan yang ingin Anda capai dalam branding.

“Misalnya Anda ingin menjadi influencer atau ahli di bidang profesional tertentu,” tegas Tree. Pengguna jaringan kemudian perlu mengidentifikasi target audiens yang ingin mereka jangkau. “Misalnya kamu pecinta musik atau ibu-ibu yang suka masak? “Yang pasti kualitas konten yang dipublikasikan akan berbeda-beda,” tegas Tri Aji Suaka.

Tri Suaka menambahkan, pemilihan platform yang tepat juga dapat mencerminkan bentuk konten dan jenis audiens yang dimiliki di media sosial. Karena setiap platform media sosial memiliki persona dan audiens yang berbeda-beda.

Instagram (konten visual dan gaya hidup), Twitter (berita dan pembicaraan), YouTube (konten video berdurasi panjang), Linkedin (jaringan profesional), TikTok (video pendek dan trending), Facebook (pemirsa umum dan kelompok komunitas). “Buatlah konten yang menarik, konten berkualitas, dan posting secara konsisten di media sosial,” pungkas Tree.

Sejumlah kelompok masyarakat Pagar Alam juga turut serta dalam diskusi yang dimeriahkan oleh penampilan seniman ibu kota. Di antaranya Komunitas Adventure Trail, Gabungan Pariwisata Indonesia, Komunitas UMKM Dapur Rizig Pagar Alam, Komite Ekonomi Kreatif, Komunitas UMKM Anyasi, dan Komunitas Pagar Alam dan sekitarnya.

Di sisi lain, Helvanda, runner-up IV Putri Indonesia 2019, mengatakan dengan bijak dalam menggunakan media sosial, kita harus siap melawan berita bohong (gila) dan bersiap menghadapinya. Hoax biasanya tidak memiliki sumber yang jelas, judul yang sensasional atau provokatif, informasi yang bertentangan, gambar atau audio palsu, dan keinginan untuk menyebarkannya.

“Melawan informasi palsu, verifikasi informasi, jangan disebarluaskan sebelum diverifikasi, edukasi diri sendiri dan orang lain, klarifikasi informasi yang benar, serta berpikir kritis dan rasional,” jelas Helvanda.

Sementara itu, Kapolsek Dempo Tengah Pagar Alam Ipda Budianto mengingatkan warganet untuk menghindari penipuan digital dan pencurian informasi pribadi. “Waspadalah terhadap pesan tidak dikenal, penawaran di jejaring sosial, dan tautan mencurigakan yang mengarah ke lampiran,” jelasnya.

Saran: Jika Anda menjadi korban penipuan, segera laporkan kejadian tersebut, lindungi akun Anda, pantau akun keuangan, lindungi informasi pribadi, dan perbarui sistem keamanan Anda. “Bila perlu berkonsultasi dengan pengacara dan mengambil tindakan hukum,” kata Budianto.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours