Diskusi Literasi Digital, Masyarakat Diingatkan Pentingnya Lindungi Data Pribadi

Estimated read time 3 min read

SHAR YABUNG – Saat ini, ketika semuanya serba digital, data pribadi ibarat minyak atau emas yang berharga. Banyak yang ingin mencuri dan menindas. Jarang dijual di pasar gelap. Berhati-hatilah dan pelajari cara memisahkan data pribadi menjadi kunci keamanan agar dapat digunakan dengan baik di lingkungan digital.

“Dalam upaya kita menuju digitalisasi pelayanan publik, kita harus waspada dan waspada.” Saat mendownload aplikasi atau software, dan membuat akun media sosial, karena harus meminta informasi pribadi,” ujar Timur Aruji, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Daerah Tanjung Jabung (Tanjab), Timur Aruji, saat menjadi narasumber, Gor Paduka Berhala, Tanjab Timur, wilayah Jambi, Senin (19/8/2024) malam.

Diskusi luring tersebut dilaksanakan dalam rangka kegiatan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79, bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemcominfo) dan Dinas Dukkapil Provinsi Jambi. Diskusi tersebut mengangkat topik “Melindungi informasi pribadi Anda di ruang digital.”

Usai perdebatan, perayaan kemerdekaan Semarak yang dihadiri puluhan ribu orang dimeriahkan kembali oleh karya kelompok Tipe-X dari Jakarta. Panitia juga menyediakan beberapa doorprize yang sangat menarik, termasuk hadiah perjalanan umrah bagi peserta yang beruntung.

Melanjutkan pemaparannya, Aruji berpesan agar kita tetap waspada dan menjaga keamanan website dan aplikasi layanan. Selain itu, klik tautan apa pun tanpa memverifikasi keasliannya. Karena jika kita tidak hati-hati, informasi pribadi kita bisa dengan mudah dimanfaatkan.

“Jika itu terjadi, kita akan terkena penyakit sosial hanya dengan menghancurkan jejak digital kita.” Tapi peretas digital bisa mengakses dompet digital atau rekening bank kita dan mengakses isinya,” kata Aruji.

Aruji mengingatkan, kalau ingin aman, kita harus repot-repot mengecek dan membuat password yang unik. Kalau tak mau masalah, jangan minta aman. Meski tidak ada jaminan 100 persen aman di ruang digital, pencuri tidak boleh mengganggu informasi pribadi kita, ujarnya.

Di sisi lain, Wakil Gubernur Tanjab Timur Robbie Nakhliansya menjelaskan, pemeliharaan dan peningkatan keterampilan terkait keamanan digital harus selalu ditingkatkan. Ini juga merupakan kemampuan untuk memahami perubahan informasi yang berkaitan dengan kontrol, dan kemampuan untuk menemukan dan merespons informasi pribadi.

“Jika Anda tahu data kami telah disusupi, segera hentikan dan perbaiki. Dan, seperti yang diketahui para peretas, lindungi dari infeksi.” Hati-hati dan waspada,” kata Bupati Robbie UIN STS Jambi dalam diskusi yang dipimpin Ketua Agusriandi sebagai moderator.

Sementara itu, Kasat Narkoba Polres Tanjab Timur Ipda Heri Arfiyansia mengatakan, potensi pencurian data bisa datang dari mana saja. Menurut Heri, di dunia digital, banyaknya platform media sosial, email, pesan instan, dan konferensi video telah memudahkan masyarakat untuk terhubung dengan teman, keluarga, dan kolega.

“Tapi kalau datanya salah atau ada kasus pencurian identitas, maka persoalannya akan sangat besar,” kata Heri Arfiancia, dalam diskusi yang dihadiri beberapa LSM dan komunitas remaja. Yakni Sabak Trail Community (STC), Paguyuban Putri Lajang Tanjab Timur, Suara Sabak, Komunitas Sangar Bukit Menerang, serta Kawasan Tanjab Timur dan Sekitarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours