Disperindagkop Rejang Lebong selidiki kelangkaan gas bersubsidi

Estimated read time 2 min read

Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) – Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop UKM) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu sedang menyelidiki adanya cukup gas sebanyak 3 kilogram di kawasan tersebut.

Direktur Perdagangan dan Perindustrian serta Usaha Kecil dan Menengah Rejang Lebong Anes Rahman di Rejang Lebong, Senin, mengatakan, harga jual gas elpiji 3 kg di Kabupaten Rejang Lebong mengalami kenaikan sejak dua tiga pekan lalu dan sulit didapat. .

“Masih kami dalami, dan kami akan melakukan penyelidikan di lapangan untuk mengetahui penyebabnya,” ujarnya.

Dia menjelaskan, pemeriksaan yang akan dilakukan pihaknya akan melibatkan berbagai pihak seperti kepolisian dan Satpol-PP dengan sasaran para pekerja, tempat penitipan anak, dan penjual minyak melon.

Selama ini penyebab kelangkaan dan tingginya harga jual minyak 3 kg di wilayah tersebut, kata dia, karena kecilnya jumlah yang diterima dari Kabupaten Rejang Lebong dibandingkan uang muka setiap hari pengiriman.

Menurut dia, pengurangan kuota elpiji di Kabupaten Rejang Lebong setiap harinya mencapai 560 tabung. Pengurangan ini disebabkan adanya pengalihan kuota dari PT Karjan Jaya ke PT Elisa Meriyani Jaya.

“Masalah ini masih kami upayakan, kapan perubahan itu diterapkan kami belum tahu,” ujarnya.

Sebelumnya, Pengawas Mesurologi Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan UKM Kabupaten Rejang Lebong, Emilia, mengatakan kini terdapat 307 balai di Kabupaten Rejang Lebong yang didukung tiga distributor BBM 3 kg, yakni PT Putri Cempaka Lestari. . , yang mendistribusikan LPG 3 kg ke 147 pangkalan setiap harinya.

Berikutnya PT Karjan Jaya membawahi 142 balai, dan PT Elisa Meriyani Jaya membawahi 18 balai.

Sedangkan harga jual gas elpiji 3 kg di berbagai kota di Rejang Lebong dijual toko retail mulai dari Rp 30.000 hingga Rp 50.000 per tabung.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours