Ditarget Pasok 10 Juta Ton Biomassa di 2025, PLN EPI Berdayakan Masyarakat

Estimated read time 3 min read

GUNUNG KIDUL – PLN Grup berencana untuk bersama-sama menyalakan 52 pembangkit listrik pada tahun 2025 untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan berkontribusi dalam mencapai target net zero emisi (NZE) pada tahun 2017. Dibutuhkan 10,2 juta ton pada tahun 2568

Mamit Chetiawan, Sekretaris Perusahaan PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI), mengatakan lembaganya sedang mengerjakan peta digital sumber pasokan. serta berbagai kerjasama Menanggapi pasokan biomassa Mamit, PLN EPI pun memanfaatkan kesempatan ini untuk melakukan sosialisasi seluas-luasnya kepada masyarakat.

“Kami sedang membangun desa bertenaga energi. Ini adalah proyek ramah lingkungan yang mengandalkan partisipasi masyarakat untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. khususnya bagian hulu rantai pasok biomassa menuju NZE 2060,” kata Mamit pada acara “site visit dan media collection” yang digelar di Gunung Kidul, Yogyakarta pada Kamis-Jumat (25-26/7/2024).

Mamit menjelaskan, EPI PLN pada proyek ini memungkinkan masyarakat menyediakan kebutuhan biomassa untuk kebakaran bersama PLN dalam prosesnya. Ekonomi sirkular juga diciptakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Mamit mencontohkan proyek kampung listrik di Gunung Kitul, Yogyakarta. Dalam proyek berdurasi 1 tahun 6 bulan ini, PLN EPI bermitra dengan Kesultanan Yogyakarta mendorong masyarakat di dua provinsi, Gunung Kidul, Gombang, dan Karang Asem, untuk menanam pembangkit listrik Indigofera di dua wilayah Kesultanan ini.

Sejak proyek dimulai, Gunang Kidul mengatakan telah ditanam 100.000 pohon yang dapat tumbuh baik di tanah kering. Daun tanaman tersebut kemudian dijadikan pakan ternak yang sangat dibutuhkan masyarakat. Apalagi saat musim kemarau

“Selain daunnya Cabang pohon juga digunakan sebagai sumber biomassa. Masyarakat mengelolanya melalui BUMDes, dimana biomassa yang dihasilkan dijual ke PLN,” jelas Mamit.

Melalui proses ini Masyarakat menerima manfaat ganda: sumber pakan ternak dan pendapatan dari penjualan biomassa. Untuk meningkatkan dampaknya, PLN EPI mendukung kegiatan CSR seperti pelatihan pengelolaan BUMD, peternakan sapi perah. Persiapan pakan ternak yang difermentasi dan membuat kompos organik “Kami juga menerapkan program pengurangan populasi dan pengelolaan posisi,” tambahnya.

Sejauh ini, lanjut Mamit, program-program tersebut telah menunjukkan hasil yang positif. Ia yakin jika pekerjaan itu dilakukan dengan benar Program ini nyatanya dapat meningkatkan kebebasan dan kesejahteraan masyarakat. “Kami akan mengejar model proyek ini di bidang lain juga,” tambahnya.

Terkait keunggulan PLN, Mamit menegaskan harga biomassa yang terjangkau menjadikannya sumber energi alternatif terbarukan yang sangat ekonomis. Membandingkan harga batubara 1:1 “Saat ini harga batubara 5-6 sen per kilowatt hour (kWh), biomassa sebanding dengan harga tersebut. Oleh karena itu jika dibandingkan dengan transfer bisnis lainnya Jadi biomassa ini lebih murah,” katanya.

Mamit menambahkan, PLN EPI telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak. Untuk memenuhi kebutuhan biomassa Hal ini terutama berlaku dalam pemanfaatan limbah pertanian dan kehutanan. Biji sawit, biji jagung, singkong, serbuk gergaji dan limbah lainnya yang sebelumnya tidak terpakai diubah menjadi EBT, sehingga mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan ketahanan energi.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours