DKI diminta masifkan sosialisasi faktor penyebab kebakaran ke warga

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antara) – Komisi A DPRD DKI Jakarta meminta Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) mencegah meluasnya api dan penghuninya, terutama di kawasan rawan dan keramaian.

Anggota KPU DPRD DKI Jakarta Israyani di Jakarta, Senin, mengatakan hubungan sosial penting mengingat banyak kebakaran yang disebabkan oleh kelalaian warga.

Kelalaian tersebut mengakibatkan tidak terpasangnya regulator tabung gas, sampah-sampah mudah terbakar di dalam rumah tinggal, dan tersambungnya colokan listrik yang mengakibatkan terjadinya arus pendek (korsleting). Selain itu, buang puntung rokok sembarangan dan takaran bahan kimia pembakar sembarangan.

“Petugas pemadam kebakaran dan penyelamat diingatkan untuk lebih proaktif tidak hanya dalam mencegah kebakaran, namun juga memberikan pendidikan untuk memahami sumber kebakaran,” kata Israel.

Anak-anak pengungsi banyak yang mendapat rehabilitasi psikologis di pengungsian belakang RS Agung Jakarta, Sabtu (17/8/2024) ANTARA/Luthfia Miranda Putri Menurut ANTARA/Luthfia Miranda Putri, pendidikan fokus di negara-negara panas. Mendaftar potensi hotspot di Jakarta dapat menjadi panduan untuk menentukan program studi yang paling sesuai.

“Ajari petugas pemadam kebakaran sejak dini agar tidak menyebar terlalu cepat. Bukan sekedar interaksi sosial, tapi pembelajaran langsung yang baik dan dukungan melalui pajangan dan poster untuk selalu mengingatkan masyarakat,” kata Israyani.

Ia mengimbau masyarakat mewaspadai bahaya dengan menghindari bahan-bahan penyebab kebakaran.

“Warga mulai melakukan hal-hal kecil untuk mencegah kebakaran di rumah mereka,” kata Israel.

Menurut Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Israyani (ANTARA/HO-DPRD DKI Jakarta), peristiwa kebakaran di Jakarta terjadi pada 13 Agustus di RW 06 dan RW 12, Kota Manggarai, Jakarta Selatan. Menurut Gulkarmat DKI Jakarta, api diduga bermula dari korsleting listrik yang menimpa tempat tidur salah satu kamar warga.

Api dengan cepat menyebar ke wilayah sekitarnya. Api benar-benar padam pada hari yang sama.

Berdasarkan data analisis cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, kebakaran tersebut berdampak pada 1.172 kepala keluarga dan 3.332 jiwa di 21 RT yang terletak di dua RW.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours