DKI edukasi hemat energi kepada pengelola gedung pemerintah

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antara) – Dinas Tenaga Kerja, Transfer dan Energi (Nekartransgi) DKI Jakarta melakukan edukasi dan audit konservasi energi di gedung-gedung pemerintah, mulai dari wilayah Jakarta Pusat. Kegiatan edukasi tersebut digelar di ruang Pola Blok A Kantor Wali Kota Jakarta, dihadiri oleh perwakilan kecamatan, kelurahan, dan puskesmas di wilayah Jakarta Pusat.

“Kalau tidak lagi punya predikat ibu kota, maka Jakarta akan menjadi kota global. Tentu saja sebagai kota global, sudah ada standar emisinya, sehingga energi terbarukan harus kita kembangkan dan seefisien mungkin,” kata Kepala. Hari Nugroho dari Dinas Nakertransgi DKI Jakarta, di kantornya, Rabu.

Hari menegaskan, setelah sosialisasi ke Pengelola Pembangunan Negara, pihaknya akan melakukan audit energi sebagai lanjutan kegiatan.

Diperkirakan pemeriksaan gedung yang dilakukan pemerintah akan berlangsung selama tiga bulan ke depan yang meliputi pemeriksaan instalasi listrik, penggunaan jenis arus listrik, dan penerangan.

Selain itu, jelas Hari, audit energi ini akan memberikan rekomendasi jenis instalasi yang sesuai dan aman serta mendukung penghematan.

Hasil audit akan menunjukkan apakah konsumsi energi gedung masuk kategori low, medium, atau high cost. Jakarta Pusat memang pilot project kita. Tujuannya untuk menghemat energi, kata Hari.

Menurut Hari, mereka yang menggunakan AC model lama juga lebih banyak membuang energi dibandingkan mereka yang menggunakan teknologi baru. Penggunaan lampu juga membutuhkan model LED yang lebih irit dan terang.

Lebih lanjut, Hari mengatakan, jika bangunan tersebut termasuk dalam kategori energi biaya sedang atau tinggi, maka manajemen disarankan untuk melakukan perbaikan. Sebagai tahap awal, audit energi ini akan menyasar bangunan-bangunan daerah.

Sementara itu, Wakil Walikota Jakarta Pusat Chadir menyambut baik kegiatan sosialisasi dan audit energi yang dilakukan Dinas Nakartransgi DKI Jakarta.

Chadir mengatakan, pihaknya akan segera mengambil tindakan dengan melakukan audit terhadap kantor Wali Kota, kecamatan, dan puskesmas Jakarta sebagai langkah awal.

“Kami diberikan waktu satu bulan. Bukan hanya untuk menghemat energi, tapi audit ini pasti akan memberikan kenyamanan kepada para pekerja agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Chadir.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours