DKI Jakarta Matangkan Konsep Kota Digital dan Global

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan terus memperluas persiapan transformasi DKI Jakarta menjadi kota digital dan global. Selain memperluas dan meningkatkan layanan, investor juga direkrut.

Hal itu dibahas saat perwakilan Bank Indonesia (BI) Jakarta dan DKI Jakarta pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi (DPMPTSP) Provinsi menggelar Konferensi JIF Talks 2024 yang digelar di Hotel Fairmont Jakarta pada Senin, 5 Agustus. 20204.

Melalui proyek ‘Percepatan Investasi Ekonomi dan Keuangan Digital di Jakarta’, DKI mengundang kedua tamu tersebut untuk menghadiri diskusi yang bertujuan untuk mempromosikan potensi ekonomi, investasi, dan proyek-proyek potensial Jakarta.

Pesatnya perkembangan teknologi digital mengubah kondisi perekonomian dan keuangan Jakarta secara signifikan, kata Arliana Abubakar Hlooho, Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta. Termasuk dan mengelola toko retail yang sudah beralih dari sistem online dengan munculnya e-commerce dan fintech.

“Menurut data Google e-Conomy SEA 2023, Jakarta memimpin ekonomi digital di Indonesia dari sisi permintaan dan penawaran,” kata Arliana saat menjadi keynote speaker, Selasa (6/8/2024).

Hal ini tercermin dari transaksi e-commerce yang mencapai Rp3,33 triliun di Jakarta, serta penggunaan transportasi dan logistik online yang mencapai pertumbuhan 17,41%, serta kuatnya penggunaan sistem pembayaran digital, baik QRIS maupun uang elektronik, melalui proses bisnis.

Selain itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berhasil meraih status Pemerintahan Digital di Provinsi dengan indeks ETPD sebesar 98,3%. Hal ini juga didukung oleh besarnya pemanfaatan saluran digital dalam pembayaran pajak dan bea masuk yang mencapai 46,19% dan tingkat kepuasan masyarakat yang mencapai 94,27.

Oleh karena itu, dilakukan upaya peningkatan teknologi digital sehingga dapat mendorong investasi dan berdampak pada penguatan perekonomian Jakarta. Terutama dengan meningkatkan IMD Smart City Index, meningkatkan digitalisasi pendapatan dan pajak serta mempercepat investasi ekonomi dan mata uang digital, ujarnya.

Wakil Kepala DPMPTSP DKI Provinsi DKI Jakarta Denny Wahyu Haryanto mengatakan Jakarta bertekad memperkuat perannya sebagai pusat keuangan usaha dan kota global, khususnya pasca peralihan IKN.

Untuk memperkuat sebagai pusat ekonomi digital di Indonesia, Pemprov DKI Jakarta, lanjut Denny, telah membuat roadmap penyelenggaraan Elektronikisasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) dengan tujuan untuk meningkatkan transparansi, efisiensi dan efektivitas daerah. pemerintah. manajemen keuangan.

“Kami telah mengembangkan banyak sistem yang mendukung aplikasi utama JAKI, JakPenda, Jak-One Pay dan JakLingko. Untuk mendukung sistem pembayaran pajak online melalui JakPenda, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga bekerjasama dengan perbankan, Penyedia Jasa Pembayaran (PJP). ), PT Pos Indonesia, pasar/e-commerce dan toko,” imbuhnya.

Digital Retail Banking Group Vice President PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Harry Sofri Putranda mengatakan transformasi digital berkembang pesat dan mendorong perbankan untuk menggunakan aplikasi perbankan digital. Tujuannya tak lain adalah efisiensi dan simplifikasi proses bisnis yang menjadi kunci utama transformasi digital perbankan.

Direktur PT Jakarta Lingo Indonesia Ivan R. Tigana mengatakan digitalisasi sistem pembayaran terintegrasi partai dirancang untuk meningkatkan penumpang pengguna angkutan umum di Jakarta dengan menawarkan metode pembayaran yang berbeda.

Kedepannya JakLingko akan mengembangkan tiket berbasis akun yang memungkinkan pembayaran berbasis dompet bagi pengguna angkutan umum, diskon bagi rombongan khusus secara lebih terencana, serta memungkinkan tarif berlangganan berubah sesuai kebutuhan pengguna. dia menyimpulkan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours