DKI Luncurkan Platform Digital Pemantauan Kualitas Udara Terintegrasi Pertama di RI

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta meluncurkan platform digital untuk integrasi data pemantauan kualitas udara berbasis web. Platform ini merupakan yang pertama di Indonesia karena mengintegrasikan data pemerintah dan non-pemerintah dalam upaya memenuhi data kualitas udara Jakarta.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, platform pemantauan kualitas udara ini dibuat sebagai penyempurnaan dari yang ada saat ini dan sesuai standar nasional.

Platform ini memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mengakses informasi. Siapa pun dapat mengaksesnya melalui website air.jakarta.go.id dengan menggunakan berbagai gadget, kata Asep saat peluncuran, Jumat (5/7/2024).

Asep menjelaskan, website ini menampilkan data dari 31 Stasiun Pemantauan Kualitas Udara (SPKU) di Jakarta yang mengintegrasikan data dari SPKU milik DLH Jakarta, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), World Resources Institute (WRI) Indonesia, dan Vital Strategies. . Kedepannya, jumlah stasiun dan data secara bersama-sama akan terus bertambah.

Terkait standar, Asep menambahkan, yang dimaksud adalah Standar Nasional Indonesia (SNI) seperti SNI 9178:2023 yang merupakan standar uji kinerja alat pemantauan kualitas udara yang menggunakan sensor dengan harga murah. Standar ini memastikan bahwa perangkat pemantauan kualitas udara memenuhi kriteria yang diperlukan untuk menghasilkan data yang akurat dan konsisten.

Selain itu, SNI 19-7119.6-2005 mengatur metode penentuan lokasi pengambilan sampel untuk pengujian pemantauan kualitas udara ambien. “Makanya kami tidak sembarangan mengintegrasikan SPKU. Data yang ditampilkan merupakan data dari alat pemantau kualitas udara yang memenuhi standar,” ujarnya.

Asep mengatakan, platform ini tidak hanya mengintegrasikan data dari berbagai sumber yang memenuhi SNI, tetapi juga mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan no. 14 Tahun 2020 tentang Standar Indeks Pencemaran Udara (ISPU) sebagai indeks kualitas udara yang menjadi rujukan nasional. Selain itu, platform ini juga menyediakan visualisasi data yang menarik dan mudah dipahami, seperti fitur peta interaktif, grafik, dan diagram yang membuat antarmuka platform ini lebih modern dan ramah pengguna.

Terdapat juga fitur edukasi dan informatif terkait kualitas udara dan dampaknya terhadap kesehatan. Nantinya, masyarakat Jakarta akan mengetahui tindakan apa yang harus diambil jika kualitas udara memburuk dan intervensi apa yang dilakukan Pemerintah untuk memantau kondisi kualitas udara ketika situasi buruk, salah dan berbahaya.

Keunggulan sistem ini adalah memungkinkan warga melihat data historis kualitas udara secara real time, sehingga dapat memantau tren dan perubahan kualitas udara seiring berjalannya waktu. Hal ini penting untuk evaluasi dan perencanaan kebijakan lingkungan yang lebih efektif. Dengan data yang tersedia secara terbuka, diharapkan warga Jakarta semakin terinformasi dan berpartisipasi aktif dalam menjaga kualitas udara, ujarnya.

Ia mengaku akan terus memperbarui dan menyempurnakan fungsi platform ini serta mengajak warga Jakarta untuk aktif mengakses website ini dan memberikan masukan untuk perbaikan selanjutnya. “Kami berkomitmen untuk terus berinovasi dan bersinergi demi udara bersih di Jakarta,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours