DKI perbanyak Stasiun Pemantauan Kualitas Udara

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menambah jumlah Stasiun Pemantauan Kualitas Udara (SPKU) untuk mengidentifikasi sumber pencemaran udara di Jakarta agar permasalahan tersebut dapat teratasi secara maksimal.

“Kami optimis dapat terus meningkatkan kualitas udara demi kesehatan dan kenyamanan seluruh warga Jakarta,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Asep Kuswanto di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, DLH DKI Jakarta akan menambah jumlah titik pemantauan kualitas udara di seluruh wilayah Jakarta dalam jangka panjang.

Data dari pemantauan ini akan digunakan, kata Asp, untuk mengidentifikasi sumber utama pencemaran dan mengambil tindakan yang lebih efektif.

DLH DKI menyebutkan saat ini terdapat 31 unit SPKU di DKI Jakarta yang tersebar di beberapa titik antara lain Bundaran HI, Kelapa Gading, Cilangkap, Penjaringan, Kota Tua dan lain sebagainya.

Selain itu, warga Jakarta diharapkan terus mendukung inisiatif pemerintah dengan tetap menggunakan transportasi umum dan menjaga lingkungan sekitar dengan tidak membakar sampah di tempat terbuka.

Dengan kerja sama semua pihak, udara yang lebih bersih di Jakarta bukan lagi sebuah impian, namun sebuah kenyataan yang dapat dicapai.

Asp berharap situasi ini dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan dengan berbagai langkah strategis yang dilakukan kliennya saat ini.

“Penggunaan angkutan umum terus kita dorong, pengawasan dan penindakan di kalangan industri terus kita tingkatkan, dan terus dilakukan pengurangan jumlah kendaraan melalui program berpasangan,” ujarnya.

Selain itu, pengujian emisi kendaraan dan rekayasa cuaca akan terus disesuaikan untuk menjaga kualitas udara Jakarta.

Hingga Rabu sore pukul 17.00 WIB, kualitas udara Jakarta menduduki peringkat 26 dunia dengan indeks kualitas udara 69 atau masuk kategori sedang menurut situs pemantau udara IQAir.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours