DKI sudah miliki 30 pos pengaduan masyarakat di RTPRA

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antara) – Pemprov DKI Jakarta telah memiliki 324 pos pengaduan masyarakat di 35 Kawasan Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) dan jumlah ini akan terus bertambah ke depannya.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (DPPAPP) DKI Jakarta, Miftahuloh Tamari, dalam acara “Menuju Jakarta Kota Global Ramah Anak” yang diselenggarakan Badan Keuangan Daerah DKI Jakarta secara daring. Badan Pengelola (BPKD), Kamis.

“Sebenarnya hanya ada 35 posko pengaduan dan kita akan terus membuat posko pengaduan lagi, minimal satu kecamatan mempunyai satu posko pengaduan,” ujarnya.

Miftahulo mengatakan, keberadaan surat pengaduan ini memungkinkan masyarakat untuk melaporkan atau mengadukan kejadian, termasuk kekerasan terhadap anak dan perempuan, serta memerlukan bantuan dari layanan PPAPP.

Ia kemudian menyoroti beberapa kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Jakarta.

Ia merujuk pada angka tahun 2023 yang mana terdapat 1.682 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang dilaporkan ke Dinas PPAPP DKI Jakarta. Dari jumlah tersebut, 62 persen merupakan kasus kekerasan terhadap anak.

Menurut dia, jumlahnya sangat besar dan ia yakin kasusnya masih banyak, namun masyarakat enggan melaporkan penganiayaan tersebut.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berkomitmen mengakhiri kekerasan pada tahun 2024. Salah satu caranya adalah dengan memberikan bantuan berskala besar untuk mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Mereka berharap dengan jangkauan DKI yang luas, warga Jakarta akan bersuara atau mengadu ketika mengalami kekerasan, baik sebagai perempuan maupun anak. “Bukan hanya tugas kita saja, tapi kita semua sebagai ASN dan sebagai masyarakat,” ujarnya.

Selain memperbanyak posko pengaduan, Pemprov DKI Jakarta juga berkomitmen menambah lebih banyak zona terpadu ramah anak. Hal ini bertujuan menjadikan Jakarta sebagai kota ramah anak.

“Jakarta adalah kota global yang ramah anak, sepertinya kota global harus ramah anak. Banyak hal yang perlu kita lakukan untuk menjadi kota ramah anak,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours