DKI survei kesiapan warga sebelum sebar nyamuk mengandung wolbachia

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antara) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah melakukan kajian kesiapsiagaan masyarakat di wilayah Kembangan, Jakarta Barat terkait penyebaran nyamuk Aedes aegypti yang membawa bakteri Wolbachia.

“Survei kesiapan masyarakat. Kami akan evaluasi hasilnya pada akhir bulan ini,” kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati saat ditemui di Jakarta Barat, Jumat.

Ani mengatakan, survei ini ditujukan kepada seluruh lapisan masyarakat dan kelompok umur, dan khususnya berkaitan dengan kesiapan lingkungan mereka.

Ani kemudian mengatakan, waktu penyebaran nyamuk pembawa Wolbachia sangat bergantung pada hasil survei dan kesiapsiagaan masyarakat setempat.

“Survei kami fokus di Jakarta Barat, tapi kami kembangkan ke wilayah lain juga. Tahap pertama terutama di Kembangan. Setelah Kembangan, wilayah lainnya di Jakarta Barat. Tujuan kami masih Jakarta Barat. Delapan kelurahan,” ujarnya.

Mengenai alasan dipilihnya Kembangan sebagai lokasi wabah nyamuk pembawa Wolbachia pertama di Jakarta, Ani mengatakan berbagai faktor dipertimbangkan, salah satunya adalah banyaknya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).

“Banyak faktornya, termasuk tingginya kasus DBD di kawasan Kembangan. Banyak hal yang kita lihat, termasuk kesiapan masyarakat dalam menggunakan teknologi ini,” kata Annie.

Wolbachia adalah bakteri alami yang ditemukan pada 60 persen serangga seperti lalat buah dan lebah. Meski wolbachia tidak ditemukan pada nyamuk Aedes aegypti, namun bakteri ini terbukti masuk ke dalam tubuh nyamuk dan mengurangi penularan berbagai virus, termasuk demam berdarah.

Kementerian Kesehatan menyebutkan wolbachia dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti dapat menurunkan reproduksi virus demam berdarah sehingga menurunkan kemampuan nyamuk menularkan demam berdarah.

Ani mengatakan, pelepasan nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia merupakan salah satu upaya pengendalian angka kasus DBD, selain pemberantasan kelambu (PSN) dan kegiatan lain yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours