DKI tawarkan 12 kawasan potensi investasi pada investor

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Pemprov DKI Jakarta menawarkan kepada investor 12 kawasan investasi potensial untuk dikembangkan sesuai kemampuan daerah masing-masing.

“Untuk tahap awal, kami memiliki 12 usulan potensi kawasan investasi yang akan kami undang,” kata Direktur Jakarta Investment Center (JIC) Tona Hutauruk di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, kawasan tersebut antara lain Kabayora Baru dengan Sekretariat ASEAN dan bisa dikembangkan menjadi kota ASEAN.

Ia mengatakan, 12 daerah tersebut berada di Pulau Kebayoran Baru, Manggarai, Pademangan, dan Seribo dan masing-masing daerah mempunyai potensi untuk dikembangkan.

“Kita sedang membangun branding untuk kawasan seperti ASEAN Municipality, karena di situlah Sekretariat ASEAN berada dan nanti akan kita tawarkan ke negara-negara ASEAN. Begitu juga dengan Bahamas,” ujarnya.

Diakui Tuna, selama ini pengurus bekerja secara konvensional yakni pasif dan di belakang meja menunggu investor mau bekerja sama, namun melalui forum ini sistem tersebut dihilangkan.

“Ternyata selama ini pengurus secara umum masih berjalan seperti biasa, jadi kami pasif saja. Tapi kali ini kami yang mengambil bola dengan menawarkan langsung ke investor,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Unit Pengelola Pusat Pengelolaan Aset Badan Pengelola Aset Daerah (BPAD) DKI Jakarta Ifan Mohamed Firmansia mengatakan, berdasarkan data terakhir, sekitar 0,7 persen aset tersebut dibuat secara kerjasama.

Dia mengatakan, data terakhir pada tahun 2018 hingga 2022 masih menunjukkan adanya peningkatan aset yang dimiliki Pemprov DKI, dari total aset sebesar 324 triliun menjadi 518 triliun baik berupa tanah, bangunan, jalan, dan irigasi. .

Dia menjelaskan, aset tersebut sebagian besar berupa tanah yang bernilai Rp 466 triliun pada tahun 2022.

Ifan mengatakan, masih banyak aset yang belum dikelola secara maksimal sehingga hanya 0,7 persen dari total aset Rp 518 triliun yang digandeng swasta dan pihak lain.

“Kami berupaya menaikkannya menjadi 5 persen, dan jika itu terjadi, mungkin akan berdampak pada peningkatan perekonomian DKI Jakarta,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours